Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Aliran Modal Asing Cabut dari Pasar Keuangan Capai Rp13,61 Triliun

ilustrasi dolar AS (Pixabay.com/geralt)

Jakarta, IDN Times -  Bank Indonesia merilis data aliran modal asing keluar atau capital outflow dari dalam negeri untuk periode 4-7 Maret 2024. BI mencatat mencapai Rp13,61 triliun pada pekan pertama Maret 2024 tersebut.

"Nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp13,61 triliun terdiri dari jual neto Rp10,42 triliun di pasar SBN, jual neto Rp0,57 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp2,62 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," ucap Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (9/3/2024).

1. Asing jual SBN Rp12,51 triliun

ilustrasi uang (pexels.com/Christina Morillo)

Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen hingga 7 Maret 2024, nonresiden jual neto Rp12,51 triliun di pasar SBN, beli neto Rp17,88 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp25,35 triliun di SRBI.

SBN atau Surat Berharga Negara merupakan produk investasi yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah Republik Indonesia. Penerbitan SBN dilakukan pemerintah untuk mengelola portofolio utang negara dan menjadi diversifikasi sumber pembiayaan.

SBN terbagi menjadi 2 jenis yaitu Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). 

2. CDS tenor 5 tahun naik ke level 69,12 bps

Ilustrasi uang (unsplash.com/Viacheslav Bublyk)

Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 69,12 bps per 7 Maret dari semula 67,80 bps per 1 Maret.

Adapun CDS adalah indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN. Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya, jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga makin rendah.

3. Imbal hasil SBN naik jadi 6,61 persen

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/cottonbro studio)

Selanjutnya, untuk posisi imbal hasil atau yield SBN tenor, dalam 10 tahun naik di level 6,61 persen dibandingkan posisi yield SBN Kamis (7/3/2024) yang tercatat turun ke 6,62 persen. 

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," ujanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us