Angka pengangguran di Jawa Barat belakangan ini mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini merupakan kabar baik bagi masyarakat Jawa Barat dan pemerintah setempat karena menunjukkan adanya peningkatan dalam perekonomian wilayah tersebut.
Penurunan angka pengangguran ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang berpengaruh, baik faktor internal maupun eksternal. Dalam artikel ini, akan dijelaskan tiga faktor utama yang berperan penting dalam menurunkan angka pengangguran di Jawa Barat.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat mencatat adanya peningkatan jumlah perusahaan di Jabar sejak tahun 2019 hingga 2022. Hal ini berdampak positif pada penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jabar.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Barat turun secara signifikan dan menjadi penurunan pengangguran tertinggi kedua di tingkat nasional. Faktor di antaranya adalah kondisi pandemi COVID-19 yang mulai terkendali.
Cakupan vaksinasi yang terus meningkat juga merupakan salah satu faktornya. Selain itu, adanya kebijakan yang memperbolehkan pertemuan tatap muka juga menjadi salah satu faktor pendorong penurunan TPT di Jabar.
Faktor-faktor tersebut berdampak pada mulai aktifnya lapangan pekerjaan di Industri Pengolahan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, dan lapangan pekerjaan Perdagangan.
Di Jawa Barat, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah perdagangan, industri pengolahan, dan pertanian, kehutanan, dan perikanan. Menurut data dari BPS, pada tahun 2021, 45,39 persen pekerja di Jabar bekerja pada kegiatan formal.
Hal ini menunjukkan bahwa sektor formal masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam mencari pekerjaan. Namun, perlu dicatat bahwa sektor informal juga berperan penting.
Sektor informal dalam perekonomian Jawa Barat juga seringkali menyerap tenaga kerja yang sulit terserap di sektor formal.
Pemda Provinsi Jabar melalui Disnakertrans Jabar telah berhasil meraih sejumlah penghargaan di bidang ketenagakerjaan. Penghargaan tersebut diberikan oleh berbagai lembaga, di antaranya Kementerian Ketenagakerjaan hingga BPJS Ketenagakerjaan.
Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional juga termasuk lembaga yang memberikan penghargaan di bidang ketenagakerjaan. Prestasi ini menunjukkan komitmen Disnakertrans Jabar dalam meningkatkan kualitas dan perlindungan tenaga kerja di wilayah Jabar.
Pada tahun 2020, Pemda Provinsi Jabar juga meraih penghargaan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan Terbaik pada Indikator Utama Pengupahan dan Kesejahteraan Pekerja.
Hal ini menunjukkan bahwa upaya Pemda Provinsi Jabar dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja dan pengupahan di wilayahnya telah berhasil diakui oleh berbagai pihak.
Dengan adanya peningkatan jumlah perusahaan di Jabar dan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah tersebut, menjadikan Jabar sebagai salah satu provinsi yang mengalami kemajuan di bidang ketenagakerjaan.
Berbagai faktor seperti cakupan vaksinasi, dan pertemuan tatap muka, dan lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja di bidang perdagangan, industri pengolahan, dan pertanian, kehutanan, dan perikanan juga telah berkontribusi pada penurunan TPT tersebut.
Komitmen Pemda Provinsi Jabar dalam meningkatkan kualitas dan perlindungan tenaga kerja di wilayah Jabar juga telah terbukti melalui sejumlah penghargaan yang berhasil diraih, termasuk penghargaan dari Kementerian Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan, dan Pembina Kesehatan dan Keselamatan.
#JabarJuara adalah bukti nyata bahwa Jabar terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menumbuhkan lapangan pekerjaan yang lebih banyak.