Cadangan Primer: Pengertian dan Fungsinya dalam Bank Sentral

Jakarta, IDN Times - Apakah kamu sedang mencari tahu arti dari istilah 'cadangan primer'? Ini merupakan istilah yang digunakan dalam konteks kebijakan sebuah bank sentral di suatu negara.
Cadangan primer memiliki peran penting tidak hanya mempengaruhi likuiditas bank namun juga dalam hal kebijakan moneter. Apa itu cadangan primer? Apa saja fungsi kebijakan primer? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.
1. Pengertian cadangan primer

Cadangan primer atau cadangan utama adalah jumlah minimum uang tunai yang diperlukan untuk mengoperasikan bank. Jumlah diatur dan ditentukan oleh bank sentral atau Bank Indonesia.
2. Definisi cadangan primer menurut kamus Bank Indonesia

Cadangan primer didefinisikan oleh bank Indonesia dengan jumlah kas yang diperlukan untuk kebutuhan operasi bank. Lalu, ditambah dengan cadangan wajib yang harus disimpan di bank sentral atau juga bisa di bank koresponden.
Penambahan lainnya dapat berupa cek yang belum ditagihkan kepada bank. Secara prinsip, cadangan primer tidak boleh digunakan dalam rangka menutupi penarikan deposito secara mendadak atau mengatasi krisi likuiditas sementara.
Cadangan primer berbeda dengan cadangan sekunder yang prinsipnya dapat diinvestasikan berupa surat berharga sehingga mudah diperjualbelikan. Surat berharga jangka pendek atau obligasi yang dikeluarkan pemerintah.
3. Cadangan yang memadai tidak menyiratkan solvabilita

Cadangan terdiri dari dana yang disimpan di Bank Indonesia ditambah uang tunai. Sebuah bank dapat memiliki cadangan yang cukup dan tetap bangkrut jika total asetnya, termasuk pinjaman dan surat berharga, tidak menutupi kewajibannya. Namun bank yang bereputasi baik selalu dapat meminjam di pasar uang atau di bank sentral untuk memenuhi persyaratan cadangannya.
Ukuran solvabilitas bank adalah modalnya, yaitu aset dikurangi kewajiban. Bank sentral memberlakukan batas yang lebih rendah pada modal bank relatif terhadap aset tertimbang menurut risikonya untuk memberikan margin terhadap kebangkrutan. Rasio itulah yang pada akhirnya membatasi penciptaan simpanan bank melalui pinjaman.
4. Fungsi dasar cadangan

Bahkan tanpa persyaratan cadangan minimum, bank masih harus memiliki cadangan yang cukup di Bank Indonesia untuk menutupi cek yang ditulis oleh deposan mereka dan cukup uang tunai untuk memenuhi permintaan mata uang.
Bank Indonesia dan bank kliring lainnya biasanya memerlukan pembayaran dalam bentuk uang cadangan yang tidak menanggung risiko kredit, daripada transfer langsung antara bank swasta yang menanggung risiko kredit.
5. Fungsi berguna lainnya

Persyaratan cadangan dalam hubungannya dengan periode rata-rata untuk pemeliharaan cadangan dapat memberikan penyangga yang berguna terhadap gangguan di pasar uang. Misalnya, jika terjadi penurunan tak terduga dalam cadangan bank di awal periode pemeliharaan, bank dapat membiarkan cadangannya turun di bawah jumlah yang disyaratkan untuk sementara. Nantinya bisa menahan kelebihan yang cukup untuk mengembalikan tingkat rata-rata yang dibutuhkan.
Dalam jangka panjang, GWM juga dapat mempengaruhi tingkat pinjaman bank, suku bunga deposito, dan kuantitas kredit dan deposito. Pertanyaan kunci yang harus diputuskan adalah: berapa tingkat cadangan yang diperlukan, apakah mereka dibayar (menerima bunga) dan apakah mereka dapat dirata-ratakan selama beberapa periode hari tertentu.
6. Dasar hukum dan tujuan pemberlakuan cadangan primer

Dasar Hukum dan Regulasi
- Penerapan cadangan primer diatur oleh bank sentral melalui kebijakan moneter dan peraturan perbankan nasional.
- Aturan-aturan tersebut menetapkan besaran cadangan primer sebagai persentase tertentu dari dana pihak ketiga (misalnya, simpanan nasabah) agar bank dapat memenuhi kewajiban likuiditasnya.
Tujuan Pemberlakuan Cadangan Primer
- Menjaga stabilitas sistem keuangan: Dengan mewajibkan bank menyimpan sejumlah dana, bank sentral dapat mengurangi risiko kegagalan pembayaran (bank run) dan menjaga stabilitas sektor perbankan.
- Pengendalian likuiditas: Cadangan primer berfungsi sebagai alat untuk mengatur jumlah uang yang beredar dalam sistem ekonomi, sehingga dapat membantu mengendalikan inflasi.
- Mendukung kebijakan moneter: Dengan mengubah persyaratan cadangan, bank sentral dapat mempengaruhi suku bunga dan kegiatan kredit, yang pada akhirnya memengaruhi pertumbuhan ekonomi.
7. Dampak dan perannya

Dampak pada operasional bank
- Pembatasan penggunaan dana: Dana yang disimpan sebagai cadangan primer tidak dapat digunakan untuk keperluan kredit atau investasi, sehingga mempengaruhi pengelolaan likuiditas internal bank.
- Biaya operasional: Menyimpan dana dalam bentuk likuid biasanya memiliki imbal hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi, sehingga bank harus menyeimbangkan antara keamanan dan profitabilitas.
- Kesiapan menghadapi krisis: Cadangan ini memastikan bank tetap memiliki akses ke dana darurat, yang sangat penting dalam kondisi ekonomi yang tiba-tiba menantang.
Peran dalam kebijakan ekonomi makro
- Kontrol inflasi: Dengan mengatur likuiditas melalui persyaratan cadangan, bank sentral dapat mengurangi tekanan inflasi atau bahkan merangsang pertumbuhan ekonomi sesuai dengan kondisi saat itu.
- Stabilitas keuangan jangka panjang: Cadangan primer berfungsi sebagai mekanisme pertahanan yang membantu mengurangi volatilitas ekonomi, khususnya pada periode ketidakpastian global atau krisis keuangan.
Cadangan primer berlaku hampir di semua negara. Terutama negara industri besar telah menuju tren cadangan nol. Hal ini dikarenakan mereka memiliki kemungkinan kuat untuk melakukan ekspansi pasar.
Dana yang dicadangkan memang tidak selalu baik dikarenakan akan lebih menghasilkan apabila diinvestasikan. Namun di Indonesia, cadangan primer masih harus diterapkan mengingat perekonomiannya tidak tergolong sebagai yang terkuat sebagaimana perekonomian negara-negara maju.