Apple Hentikan Penjualan Produknya di Rusia

Jakarta, IDN Times - Sanksi bertubi-tubi terus menerpa Rusia usai mereka melakukan invasi ke Ukraina. Kini, giliran raksasa produsen teknologi dunia, Apple yang mengambil sikap terhadap tindakan Rusia.
Apple Inc. memutuskan untuk menghentikan penjualan produknya di Rusia. Perusahaan secara tegas berdiri dengan semua orang yang "menderita akibat kekerasan".
1. Beberapa aplikasi buatan Rusia dihapus dari App Store

Apple menegaskan bahwa mereka berhenti mengekspor seluruh jenis produknya ke Rusia. Tidak hanya itu, perusahaan yang didirikan oleh mendiang Steve Jobs ini juga menghapus aplikasi RT News dan Sputnik News dari App Store di luar Rusia dan telah menonaktifkan fitur lalu lintas dan insiden langsung di Apple Maps sebagai "tindakan keamanan dan pencegahan" bagi warga di Ukraina.
Di Rusia, perusahaan juga membatasi layanan Apple Pay dan penawaran online lainnya dalam beberapa hari terakhir.
"Kami sangat prihatin dengan invasi Rusia ke Ukraina," kata Apple dalam pernyataannya seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (2/3/2022).
2. Langkah Apple diharapkan dapat membantu tekanan invasi Rusia

Langkah Apple ditempuh usai mereka mendapat banyak tekanan publik untuk bertindak melawan Rusia. Wakil Perdana Menteri Mykhailo Fedorov mengatakan langkah itu dapat membantu mengubah pemuda Rusia melawan invasi.
Dia juga meminta perusahaan untuk menutup App Store lokalnya. Apple telah mengoperasikan toko online khusus untuk Rusia selama beberapa tahun terakhir, serta App Store yang disesuaikan dengan negara tersebut.
Ini bukan pertama kalinya Apple memotong sebuah negara. Apple menghentikan penjualan sebentar di Turki tahun lalu karena gejolak ekonomi dan fluktuasi mata uang.
3. Saham Apple merosot

Saham Apple merosot ke posisi terendah, menyusul berita pergerakan di Rusia, sebelum menutup beberapa kerugian. Saham ditutup turun minus 1,2 persen menjadi 163,20 dolar AS pada Selasa.
“Kami mendukung upaya kemanusiaan, memberikan bantuan untuk krisis pengungsi yang sedang berlangsung, dan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung tim kami di wilayah tersebut.”
Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California juga mengatakan akan terus mengevaluasi situasi dan berkomunikasi dengan pemerintah tentang tindakan yang diambil. “Kami bergabung dengan semua orang di seluruh dunia yang menyerukan perdamaian.”