Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Hentikan Penjualan Teknologi ke COMAC China

Bendera AS (unsplash.com/Ben White)
Bendera AS (unsplash.com/Ben White)
Intinya sih...
  • AS menghentikan penjualan teknologi kritis kepada perusahaan pesawat China sebagai respons atas pembatasan ekspor mineral oleh China ke AS.
  • Langkah ini menargetkan proyek pesawat C919 COMAC yang menggunakan komponen asing, memperburuk ketegangan dagang dan gangguan rantai pasok global.
  • Kebijakan ini bertujuan menekan China agar mengurangi ketergantungan pada teknologi Barat dan selaras dengan strategi pemerintahan Trump untuk menjaga keunggulan teknologi nasional.

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) menghentikan penjualan sejumlah teknologi penting, termasuk mesin jet, kepada perusahaan pesawat milik negara China, Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC). Keputusan ini diambil sebagai respons atas pembatasan ekspor mineral kritis oleh China ke AS, seperti dilaporkan The New York Times pada Rabu (28/5/2025).

Kebijakan ini menargetkan proyek pesawat C919 COMAC yang mengandalkan komponen asing, termasuk mesin LEAP buatan GE Aerospace dan Safran Prancis. Langkah ini memperburuk ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia dan menimbulkan kekhawatiran soal gangguan rantai pasok global.

1. Latar belakang keputusan AS

Departemen Perdagangan AS menangguhkan lisensi penjualan teknologi ke COMAC. Kebijakan ini dipicu pembatasan ekspor mineral seperti galium dan germanium oleh China, yang vital bagi sektor teknologi AS. Dua sumber menyatakan, langkah ini bertujuan menekan China agar mengurangi ketergantungan pada teknologi Barat.

“Keputusan ini menunjukkan bahwa AS tidak akan tinggal diam terhadap kebijakan proteksionis China,” ujar seorang pejabat Departemen Perdagangan AS secara anonim, dilansir Reuters.

Kebijakan ini selaras dengan strategi pemerintahan Trump untuk memperketat kontrol ekspor demi menjaga keunggulan teknologi nasional.

GE Aerospace belum memberikan komentar resmi, namun analis memperkirakan dampak finansial besar akibat penghentian penjualan komponen ke COMAC, dilansir The New York Times.

2. Dampak pada COMAC dan C919

C919, pesaing Boeing 737 dan Airbus A320, sangat bergantung pada teknologi asing. Sekitar 40 persen komponennya berasal dari luar negeri, termasuk sistem avionik dan mesin jet. Penghentian akses ke teknologi AS berpotensi menghambat produksi dan pengembangan.

“Tanpa teknologi AS, produksi C919 akan terganggu,” kata Richard Aboulafia, analis AeroDynamic Advisory, dilansir Bloomberg.

Ia menilai China akan mempercepat pengembangan teknologi lokal, meski memerlukan waktu panjang.

China menargetkan produksi 50 unit C919 per tahun pada 2025. Namun, target ini terancam gagal tanpa pasokan komponen kritis, yang akan memengaruhi ambisi China di pasar penerbangan global.

3. Eskalasi ketegangan perdagangan

Keputusan ini memperdalam konflik dagang AS-China yang memanas sejak 2018. Selain mesin jet, AS juga membatasi ekspor semikonduktor dan bahan kimia strategis ke China, menargetkan sektor seperti kecerdasan buatan dan kedirgantaraan. Langkah ini dipandang sebagai bagian dari strategi perang rantai pasok untuk menekan kemajuan teknologi China.

“China kemungkinan akan membalas dengan pembatasan tambahan atas ekspor mineral langka, yang bisa memperparah ketegangan global,” ujar Gregory C. Allen dari Wadhwani Center for AI and Advanced Technologies, dilansir The New York Times.

Kedutaan Besar China di Washington belum memberi tanggapan resmi. Namun, analis memperkirakan China akan mempercepat investasi dalam teknologi domestik, meskipun tantangan teknis dan waktu tetap menjadi hambatan besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us