Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Badan Bank Tanah Berguru Reforma Agraria dari Malaysia

Focus Group Discussion (FGD) Badan Bank Tanah dan FELDA. (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Badan Bank Tanah Indonesia berkolaborasi dengan FELDA Malaysia untuk belajar dan menjajaki kerja sama dalam reforma agraria.
  • Bank Tanah fokus pada alokasi minimal 30% lahan untuk reforma agraria sesuai PP 64 Tahun 2021, dengan target meningkatkan jumlahnya di masa depan.
  • Badan Bank Tanah tidak hanya mendistribusikan tanah, tetapi juga memastikan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui teknologi dan prinsip pemerataan.

Jakarta, IDN Times - Badan Bank Tanah Indonesia menggandeng The Federal Land Development Authority (FELDA) dari Malaysia untuk berbagi pengalaman dan menjajaki kerja sama dalam pelaksanaan reforma agraria di Indonesia.

Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan pihak FELDA untuk mengambil pelajaran dari keberhasilan FELDA dalam mengelola lahan sejak 1956.

"FELDA ini didirikan tahun 1956 dengan sekarang totalnya kalau tidak salah jadi 400 ribu hektare. Dan itu sudah sukses," kata Parman dalam paparannya di Mandarin Oriental Jakarta, Kamis (24/10/2024).

1. Alokasi lahan untuk reforma agraria terus ditingkatkan

Warga Cianjur dapat reforma agraria (IDN Times/Istimewa)

Parman menegaskan pihaknya fokus pada program reforma agraria sesuai amanat PP 64 Tahun 2021, yang mewajibkan alokasi minimal 30 persen lahan untuk reforma agraria.

Saat ini, dari 27 ribu hektare lahan yang dimiliki Bank Tanah melalui Hak Pengelolaan (HPL), sekitar 9 ribu hektare dialokasikan untuk reforma agraria. Meskipun jumlah tersebut masih kecil dibandingkan FELDA, pihaknya menargetkan jumlahnya dapat meningkat.

"Kita saat ini, daripada perolehan tanah yang menjadi hak kita, kita diberikan HPL, itu sekitar 27 ribu hektare. Masih kecil dibandingkan FELDA. Semoga di periode mendatang jauh lebih besar," paparnya.

2. Reforma agraria harus memberi nilai ekonomi bagi masyarakat

Masyarakat Jenebora ikuti sosialisasi program reforma agraria Badan Bank Tanah (IDN Times/Ervan)

Parman menegaskan selain mendistribusikan tanah, Badan Bank Tanah berkomitmen memastikan tanah yang diberikan memiliki nilai ekonomi dengan memberdayakan masyarakat dan memanfaatkan teknologi.

Dia menekankan reforma agraria tidak hanya bertujuan untuk menciptakan keadilan, tetapi juga kesejahteraan, dengan prinsip pemerataan dan keberlanjutan.

"Hal yang sangat penting, tentunya yang disebut di bidang pertanahan adalah access reform, bagaimana doing the capacity building untuk masyarakatnya. Itu nanti dilakukan oleh bisa berkerja sama kita dengan FELDA dan lain-lain," ujarnya.

3. Ada tiga lokasi lahan yang siap untuk reforma agraria

Bank Tanah akan bangun bandara VVIP IKN dan juga jalan tol. (Dok/Humas Bank Tanah).

Badan Bank Tanah saat ini telah menyediakan tiga lokasi lahan untuk program reforma agraria. Lokasi tersebut meliputi Penajam Paser Utara dengan luas 1.883 hektare, Poso seluas 1.550 hektare, dan Cianjur dengan luas 203 hektare.

“Implementasi reforma agraria terdekat saat ini adalah PPU yang mana lokasinya berdekatan dengan IKN,” tambah Parman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
Anata Siregar
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us