Bahlil Bakal Bentuk Badan Khusus Awasi Penyaluran LPG 3 Kg

- Kementerian ESDM akan bentuk badan khusus awasi distribusi dan penyaluran LPG 3 kg, agar harga sesuai aturan pemerintah.
- Pengecer LPG 3 kg dinaikkan statusnya menjadi sub-pangkalan untuk kontrol transaksi melalui sistem digital, hindari penyaluran ke oplosan.
- Pemerintah ingin pastikan harga LPG 3 kg tetap terjangkau, Bahlil meninjau pangkalan di Pekanbaru dan mewanti-wanti agar tidak ada permainan harga.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membentuk badan khusus untuk mengawasi distribusi dan penyaluran liquified petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg), mengikuti model pengawasan subsidi BBM.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengungkapka pihaknya tengah berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga untuk memastikan harga LPG 3 kg tetap sesuai ketentuan pemerintah dan terjangkau bagi masyarakat.
"Saya akan membentuk badan khusus untuk melakukan penataan, supaya rakyat benar-benar dapat harganya yang pas, terjangkau, sesuai dengan pemerintah," kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Rabu (5/2/2025).
1. Pengecer LPG 3 kg ditata ulang agar terkontrol

Mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menegaskan kebijakan terkait pengecer LPG 3 kg tidak dibatalkan, tetapi ditata ulang dengan menaikkan status pengecer menjadi sub-pangkalan.
Langkah tersebut bertujuan untuk memastikan transaksi lebih terkontrol melalui sistem digital yang disiapkan oleh PT Pertamina (Persero).
"Dengan pengencer naik menjadi subpangkalan, itu sudah akan dimasukkan aplikasinya. Supaya kita tahu dia jual ke siapa, harganya berapa. Supaya, tidak ada mark up dan dijual ke oplosan, itu maksudnya," ujar Bahlil.
2. Bahlil pantau langsung harga LPG 3 kg di daerah

Pemerintah ingin memastikan harga LPG 3 kg tetap sesuai ketentuan dan terjangkau bagi masyarakat. Bahlil pun meninjau salah satu pangkalan di Pekanbaru, Riau untuk memastikan implementasinya.
Hal itu sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto terkait kembalinya penjualan LPG 3 kg di pengecer.
"Alhamdulillah, hari ini saya di Riau di pangkalan ini bagus sekali, harganya Rp18 ribu. Itu rakyat beli langsung, ini yang pemerintah mau. Jadi harga masyarakat itu harus dapat dengan harga di bawah Rp20.000," ujarnya.
3. Bahlil wanti-wanti jangan ada yang mainkan harga

Bahlil mewanti-wanti agar tidak ada yang memainkan harga LPG 3 kg di tingkat pangkalan dan memastikan penjualan tetap sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Didampingi jajaran perwakilan Pertamina, dia mengunjungi pangkalan untuk meninjau langsung kondisi di lapangan. Pemerintah ingin distribusi gas bersubsidi lebih tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Kami ingin memastikan tidak ada permainan harga. Semua pangkalan wajib menjual LPG 3 Kg sesuai dengan HET yang telah ditetapkan pemerintah," kata Bahlil.