Bahlil Jamin PLTU Penunjang Jawa-Bali Sudah Mitigasi Cuaca Buruk

- PLTU Suralaya mengantisipasi gangguan listrik akibat cuaca buruk dengan mitigasi area rawan bencana.
- Total kapasitas 3.400 MW dengan konsumsi saat ini 2.600-2.700 MW, cadangan daya mencapai 30 persen.
Cilegon, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memastikan PLTU Suralaya, salah satu penunjang utama pasokan listrik wilayah Jawa-Bali, telah mengantisipasi potensi gangguan akibat cuaca buruk.
Menurutnya, potensi gangguan jaringan listrik akibat cuaca buruk telah diantisipasi dengan baik. Berdasarkan laporan dari PLN dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, area-area rawan bencana telah dimitigasi, termasuk pemangkasan pohon dan hambatan lainnya.
"Areal-areal yang selama ini menjadi potensi bencana itu sudah dimitigasi, pohon-pohon apa segala macam itu udah clear lah. Jadi apa yang dikhawatirkan, insyaallah tim dari PLN dan dari Kementerian ESDM sudah memitigasi dengan baik," kata Bahlil usai meninjau PLTU Suralaya, Cilegon, Banten, Sabtu (21/12/2024).
1. Cadangan daya capai 30 persen dari total konsumsi

Bahlil menyampaikan, kunjungannya ke PLTU Suralaya, Cilegon bertujuan untuk memastikan kelancaran distribusi listrik di pembangkit tersebut. Menurutnya, PLTU Suralaya memiliki total kapasitas 3.400 MW dengan konsumsi saat ini berada di angka 2.600-2.700 MW.
Dia menambahkan, cadangan daya mencapai sekitar 600-700 MW atau sekitar 30 persen dari total kapasitas, yang menunjukkan kondisi operasional pembangkit berjalan dengan baik.
"Alhamdulillah semuanya berjalan baik. Konsumsi kita sekarang sudah mencapai 2.600-2.700 MW dan cadangannya kurang lebih sekitar 600-700 MW. Jadi overall cadangan kita kurang lebih sekitar 30 persen," ujar Bahlil.
2. Stok bahan bakar PLTU cukup sampai 23 hari ke depan

Bahlil juga memastikan stok bahan bakar di PLTU Suralaya mencukupi untuk 23 hari ke depan, terhitung sejak 21 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025. Menurutnya, masa kritis berada pada periode 21 Desember 2024 hingga 7 Januari 2025, saat arus balik liburan berlangsung.
"Kritis kita itu mulai tanggal sekarang sampai tanggal 7, arus balik kan, di atasnya insyaallah cuaca udah bagus itu," ujarnya.
3. PLTU Suralaya dikelola oleh beberapa unit mesin

Bahlil menegaskan, kondisi saat ini telah sesuai dengan standar operasional dan praktik terbaik, sehingga kecil kemungkinan terjadinya gangguan pada pembangkit listrik. Operasional pembangkit juga dikelola oleh beberapa unit mesin.
"Kapasitas terpasangnya itu kan ada 3.400 MW, yang terpakai kan 2.600 MW dan itu kan tidak satu mesin, itu kan beberapa mesin. Gak mungkin mati, mati sekaligus itu, gak mungkin. Jadi insyaallah clear lah. Dari sisi praktik kelaziman dan SOP di dunia sudah menuju syarat," tutur Bahlil.
Dia menambahkan, kunjungannya dilakukan sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan kesiapan dalam menjaga suplai listrik yang stabil selama masa libur akhir tahun.