Bahlil Lapor Prabowo, RI Siap Swasembada Solar dan Avtur Mulai 2026

- Proyek kilang ditargetkan beroperasi penuh Desember 2025, untuk meningkatkan produksi bahan bakar dalam negeri.
- Bahlil melaporkan target PNBP dari sektor ESDM telah mencapai 85% dari target APBN, serta lifting minyak dan gas bumi sudah mencapai target.
- Bahlil dipanggil sendirian oleh Prabowo untuk melaporkan rencana peresmian proyek RDMP di Kalimantan Timur dan agenda utama pertemuannya.
Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan Indonesia akan mencapai swasembada di bidang energi solar dan avtur mulai 2026.
Hal tersebut dia sampaikan usai melaporkan rencana peresmian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Kalimantan Timur kepada Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/11/2025).
"Saya juga melaporkan tentang rencana peresmian RDMP di Kalimantan Timur yang kalau itu diresmikan, maka Insya Allah 2026 kita sudah mencapai swasembada di bidang energi solar dan avtur. Ini yang kita lagi rencanakan ke depan," katanya.
1. Proyek kilang ditargetkan beroperasi penuh Desember

Bahlil mengungkapkan, pemerintah berencana meresmikan RDMP Balikpapan pada pertengahan Desember 2025. Dia menyebut, jadwal peresmian yang dilaporkan kepada presiden rencananya akan dilakukan pada 17 Desember 2025.
Percepatan operasional proyek RDMP tersebut diharapkan mampu meningkatkan produksi bahan bakar dalam negeri sehingga Indonesia tidak perlu lagi mengimpor solar dan avtur.
"Rencananya (peresmian) Insya Allah doain di tanggal 17 Desember," kata Mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu.
2. Bahlil laporan soal target PNBP dan lifting minyak

Dalam laporannya kepada Prabowo, Bahlil menyebutkan agenda utama pertemuannya adalah membahas pekerjaan rutin dan laporan target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dia melaporkan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor ESDM telah mencapai 85 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN. Selain itu, lifting (produksi siap jual) minyak dan gas bumi juga diklaim sudah mencapai target yang ditentukan.
"Ya kerja rutin, saya kan harus melaporkan terhadap target di dalam APBN," ujarnya.
3. Bahlil menghadap Prabowo sendiri

Bahlil mengonfirmasi dia dipanggil sendirian oleh Presiden Prabowo. Dia menjelaskan, pemanggilan tersebut adalah hal rutin yang dilakukan antara presiden dengan pembantunya, dalam hal ini menteri.
"Saya sendiri. Saya kan sebagai pembantu Bapak Presiden. Sebagai pembantu Bapak Presiden, setiap dipanggil harus siap untuk melaporkan apa-apa yang menjadi tugas KPI dan atau perintah lain dari Bapak Presiden kepada menteri," tuturnya.
















