Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bakal Ada 5 Tangga Tambahan di Stasiun Manggarai, buat Urai Kepadatan

Sejumlah penumpang KRL berjalan di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/2/2023). (ANTARA FOTO/Fauzan)
Sejumlah penumpang KRL berjalan di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/2/2023). (ANTARA FOTO/Fauzan)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai pembangunan lima tangga tambahan di Stasiun Manggarai.

Tangga-tangga tambahan itu dibangun buat mengakomodir para pengguna KRL yang harus transit dari dan ke peron yang berada di lantai 3, yakni peron 10, 11, 12, dan 13. Keterbatasan tangga dan juga lift adalah salah satu penyebab adanya penumpukan pengguna KRL di jam-jam sibuk.

1. Tangga tambahan yang dibangun bukan eskalator

Sejumlah penumpang menunggu keberangkatan KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/2/2023). (ANTARA FOTO/Fauzan)
Sejumlah penumpang menunggu keberangkatan KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/2/2023). (ANTARA FOTO/Fauzan)

Adapun tangga tambahan yang dibuat bukanlah eskalator, melainkan tangga manual. Lima tangga tambahan itu akan dibangun di peron jalur 6 dan 7, dan menyusul di peron jalur 8 dan 9.

"Untuk menyikapi kondisi Stasiun Manggarai yang belakangan ini terbilang padat khususnya pada peak hour, kami sudah mulai lakukan konstruksi tangga tambahan dari lantai concourse ke peron lantai dasar pada peron jalur 6 dan 7, yang akan segera disusul peron jalur 8 dan 9 di Stasiun Manggarai," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal dikutip dari keterangan resmi, Jumat (10/3/2023).

Risal menyebutkan, total lima tangga manual tambahan akan dibangun oleh DJKA pada sisi utara dan selatan Manggarai, termasuk satu tangga baja gantung sebelah selatan yang saat ini sudah selesai dan sudah dapat dipergunakan oleh penumpang.

Secara spesifikasi tangga manual yang dibangun oleh DJKA menggunakan material full baja dengan berat mencapai 8-9 ton. Tangga material baja dipilih karena dari segi waktu pengerjaan yang lebih cepat dan mempunyai lifetime yang lebih lama dengan durabilitas lebih tinggi dibandingkan konstruksi tangga manual berbahan beton.

2. Kemenhub jamin kepadatan bakal terurai

Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/2/2023). (ANTARA FOTO/Fauzan)
Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/2/2023). (ANTARA FOTO/Fauzan)

Menurut Risal, tangga tambahan itu dapat mengurai kepadatan pengguna KRL di jam-jam sibuk, khususnya kepadatan saat transit.

"Nantinya apabila pembangunan semua tangga tambahan ini rampung, kami berharap upaya ini akan dapat membantu memperlancar proses transit sekaligus dapat menjadi solusi alternatif perpindahan penumpang," tutur Risal.

Dia mengatakan, saat ini aktivitas transit masih terpusat pada tangga, eskalator dan lift existing, khususnya pada puncak aktivitas sibuk yaitu sekitar pukul 06.00-09.00, dan pukul 15.00-20.00 WIB.

3. Pembangunan tangga beriringan dengan proses revitalisasi Stasiun Manggarai

Rancangan miniatur Stasiun Manggarai (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Rancangan miniatur Stasiun Manggarai (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selain membangun tangga tambahan, saat ini proses revitalisasi Stasiun Manggarai masih berlangsung. Stasiun tersebut memang disiapkan menjadi stasiun sentral yang akan melayani perjalanan KRL, KA jarak jauh, dan juga KA Bandara.

Untuk mempercepat pembangunan tangga tambahan yang beriringan dengan proses revitalisasi itu, Kemenhub mempekerjakan kontraktor.

"Sebagai upaya mitigasi dalam mengakselerasi pembangunan tangga tambahan ini, kami telah melibatkan tenaga bantuan dari kontraktor supaya secepatnya tangga tambahan yang kami bangun dapat segera beroperasi," kata Risal.

Risal mengatakan, pembangunan tangga tambahan juga menghadapi tantangan, yakni pengerjaan konstruksi tangga yang dilakukan di lintas KA aktif dan di tengah aktivitas transit penumpang.

"Agar proses konstruksi tangga tidak mengganggu pelayanan KRL di Manggarai, waktu pengerjaannya hanya bisa dilakukan pada window time stasiun, yaitu diatas jam 9 malam hingga jam 4 pagi," sebut Risal.

Selain itu, proses konstruksi kelima tangga tambahan tidak dapat dikerjakan secara paralel karena di khawatirkan akan mengganggu kenyamanan penumpang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us