BBM Sumbar Berangsur Normal, tetapi Masih Ada Kendala di Sitinjau Lauik

- Antrean di sejumlah daerah sudah berkurang
- Cadangan BBM ditingkatkan dan suplai silang diterapkan
- Listrik mulai normal dan 145 pelanggan masih dibantu genset
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Sumatra Barat secara umum sudah berjalan normal. Namun, distribusi masih terkendala kemacetan panjang di jalur Sitinjau Lauik.
Kemacetan panjang di jalan penghubung Padang-Solok itu menyebabkan keterlambatan pengiriman sekitar enam hingga delapan jam. Keterlambatan tersebut berdampak pada meningkatnya antrean di sejumlah daerah.
"Jadi sehingga kalau daerah Bukittinggi, Batusangkar, Payakumbuh, Kabupaten Agam, dengan ada keterlambatan delapan jam, itu justru masyarakat ini antreannya cukup panjang," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/12/2025).
1. Antrean di sejumlah daerah sudah berkurang

Yuliot menempuh perjalanan darat panjang dari Tapanuli Utara, Sumatra Utara, melalui Padang Sidempuan, Batang Toru, dan Panyabungan, untuk memantau langsung titik-titik krusial pasokan energi.
Dia kemudian tiba di Kota Padang, Sumatra Barat, dengan agenda memastikan ketersediaan BBM, LPG, dan listrik tetap aman dan terkendali menjelang Natal dan Tahun Baru.
Yuliot meninjau sejumlah daerah seperti Pasaman Barat, Pasaman, Agam, dan Padang Pariaman. Berdasarkan pengecekan lapangan di sejumlah SPBU yang dilalui, Yuliot menyebut antrean BBM sudah jauh berkurang.
"Untuk ketersediaan BBM, yang saya lihat di SPBU berdasarkan pengecekan, itu alhamdulillah sudah tidak ada antrean yang cukup signifikan, hanya beberapa kendaraan yang ada antrian," ujarnya.
2. Cadangan BBM ditingkatkan dan suplai silang diterapkan

Untuk menjaga ketahanan pasokan, Yuliot menyatakan cadangan BBM di Sumatra Barat telah ditingkatkan dari rata-rata sembilan hari menjadi 13 hari. Bahkan, untuk jenis BBM tertentu seperti Pertamax Turbo, cadangan mencapai 35 hari.
Sementara itu, untuk LPG, pemerintah meminta Pertamina terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Kepolisian RI guna mengawal distribusi truk pengangkut BBM dan LPG agar tiba tepat waktu. Selain pengawalan, distribusi juga dipercepat melalui skema suplai silang antarwilayah.
"Untuk Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung di Sumatra Barat, justru melayani daerah-daerah lain di Sumatra Utara, seperti untuk keperluan di Sibolga dan Tapanuli. Kemudian untuk beberapa daerah dari Sumatra Barat, ini disuplai dari IT Dumai," jelasnya.
3. Listrik mulai normal dan 145 pelanggan masih dibantu genset

Untuk sektor kelistrikan, laporan per 23 Desember menunjukkan kondisi kelistrikan Sumatra Barat berada dalam status normal. Meski demikian, hujan yang terus berlangsung memicu longsoran di beberapa titik di Kecamatan Palembayan dan sempat memutus akses listrik.
Dari total 274.564 pelanggan terdampak, sebanyak 274.419 pelanggan telah kembali menikmati aliran listrik.
Masih terdapat dua gardu yang padam dari total 2.361 gardu. Bagi 145 pelanggan yang belum tersambung, PLN telah menyalurkan bantuan genset dan lampu darurat agar kebutuhan listrik masyarakat tetap terpenuhi.


















