Bank Dunia Naikkan Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 5 Persen

- Pertumbuhan ekonomi Indonesia direvisi menjadi 5 persen tahun ini dan 5,1 persen pada 2025-2026.
- Pendapatan per kapita di negara berkembang diproyeksikan hanya tumbuh 3 persen hingga 2026, sementara Asia Selatan memiliki pertumbuhan tercepat di dunia.
- Pertumbuhan ekonomi China diproyeksikan hanya 4,1-4 persen, sementara Amerika hanya diprediksi tumbuh 1,8 persen pada 2025-2026.
Jakarta, IDN Times - Bank Dunia atau World Bank merivisi ke atas pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5 persen (yoy) tahun ini. Hal ini terungkap dalam dokumen Global Economic Prospects edisi Juni 2024.
Sedangkan dua tahun ke depan 2025-2026 akan tumbuh 5,1 persen. Proyeksi itu naik dibandingkan ramalan Bank Dunia pada Januari 2024 yakni 4,9 persen.
"Indonesia diperkirakan akan memperoleh manfaat dari pertumbuhan kelas menengah dan kebijakan ekonomi yang secara umum bijaksana, yang meningkat rata-rata sebesar 5,1 persen selama dua tahun ke depan (2025-2026)," tulis laporan dalam Global Economic Prospects edisi Juni 2024, dikutip Jumat (14/6/2024).
1. Pertumbuhan pendapatan per kapita di negara berkembang rata-rata hanya 3 persen

Dari laporan Bank Dunia tersebut, pertumbuhan pendapatan per kapita di negara berkembang diperkirakan rata-rata hanya 3 persen hingga tahun 2026, jauh di bawah rata-rata sebesar 3,8 persen sebelum COVID-19.
Meski begitu, Asia Selatan merupakan wilayah dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
"Dengan inflasi yang tersisa berada di bawah atau mendekati target, sebagian besar telah dicapai oleh bank sentral mempertahankan suku bunga tetap atau menurunkannya," jelas Bank Dunia.
2. Laju ekonomi di kawasan Asia lebih baik dari negara maju

Dibandingkan negara Asia lainnya, Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi China di tahun 2025-2026 hanya 4,1 sampai 4 persen, sementara Thailand hanya 2,8 sampai 2,9 persen.
Malaysia diperkirakan pertumbuhan ekonominya hanya 4,4 dan 4,3 persen pada 2025 dan 2026.
Secara keseluruhan proyeksi pertumbuhan ekonomi di negara berkembang jauh lebih besar dari negara-negara maju seperti Amerika yang diprediksi hanya 1,8 persen pada 2025-2026, sedangkan tahun ini 2,5 persen.
"Negara-negara Eropa hanya 1,4 persen di 2025 dan 1,3 persen di 2026, dan Jepang hanya 1 persen di 2025 dan 0,9 persen di 2026," jelas laporan tersebut.
3. Pertumbuhan ekonomi global diproyeksi capai 2,7 persen di 2025

Sementara itu, pertumbuhan global diperkirakan akan stabil pada level 2,6 persen tahun ini. Sedangkan kinerja ekonomi 2025 dan 2026 masing-masing 2,7 persen.
"Di tengah pertumbuhan perdagangan dan investasi yang moderat. Kemudian inflasi global diperkirakan akan moderat tetapi pada tingkat yang lebih lambat dari perkiraan sebelumnya, rata-rata 3,5 persen tahun ini," ucap Bank Dunia.
Di tengah tekanan bank sentral negara maju, ekonomi dan negara berkembang kemungkinan akan tetap berhati-hati dalam pelonggaran kebijakan moneter.
"Dengan demikian, rata-rata suku bunga kebijakan acuan selama beberapa waktu ke depan diperkirakan akan tetap sekitar dua kali lipatnya rata-rata tahun 2000-2019. Meskipun ada perbaikan dalam pertumbuhan jangka pendek prospeknya masih lemah dibandingkan dengan historis standar di negara-negara maju dan negara-negara berkembang," jelasnya.