Dolar AS Makin Ngegas, Airlangga: Ekonomi Amerika Membaik

- Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan penguatan dolar AS disebabkan kondisi ekonomi AS yang membaik.
- Pertumbuhan ekonomi AS yang bagus dan inflasi menurun berkontribusi pada penguatan dolar terhadap mata uang lainnya.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan penguatan dolar AS terhadap nilai tukar rupiah disebabkan kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik.
Airlangga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di AS sedang bagus dan inflasinya juga menurun, yang berkontribusi pada penguatan dolar terhadap mata uang lainnya.
“Ya kan ekonomi Amerika membaik, pertumbuhannya bagus, inflasinya menurun,” kata Airlangga saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024).
1. Penguatan dolar AS merupakan gejala global

Airlangga menyatakan, penguatan mata uang dolar AS merupakan fenomena global. Dampaknya juga terjadi pada sejumlah mata uang lainnya.
“Nah kemudian berbagai mata uang yang lain juga dia menguat. Jadi itu gejala global,” ujar dia.
2. Rupiah berpotensi tembus Rp16.450 per dolar AS

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan nilai tukar rupiah telah menembus angka di atas Rp16.350, dan kemungkinan akan terus melemah hingga Rp16.450.
Menurut Ibrahim, penyebab utama pelemahan rupiah adalah meningkatnya ketegangan perang dagang antara Uni Eropa, Amerika Serikat, dan China, yang semakin memanas setelah Uni Eropa menerapkan tarif tinggi untuk komponen mobil listrik dan aki listrik.
“Rupiah (terhadap dolar AS) kemungkinan akan menuju Rp16.450,” kata Ibrahim.
3. Kurs dolar terhadap rupiah tembus Rp16.413,50

Mengutip data Bloomberg, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah menunjukkan peningkatan signifikan, mencapai Rp16.413,50 pada perdagangan jelang penutupan sore ini.
Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp143,50 atau 0,88 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya. Data tersebut tercatat pada pukul 14.20 WIB.