Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bapanas: Bantuan Pangan Beras Disalurkan Lagi 15 Februari

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi saat memantau pasokan beras SPHP di Robinson Mart, Ciplaz, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi memastikan bantuan pangan beras akan disalurkan kembali pada Kamis (15/2/2024).

Saat ini, penyaluran bantuan pangan beras dihentikan sampai pada hari pencoblosan Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024).

“Mulai tanggal 15 Februari kita mulai lagi bantuan pangan, plus SPHP, semua kita kerjain,” kata Arief saat meninjau stok beras SPHP Bulog di Robinson Mart, Ciplaz, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).

1. Pemerintah harus segera salurkan beras untuk bantuan pangan

Bantuan sosial (bansos) beras. (dok. Bulog)

Arief mengatakan, bantuan pangan memang harus disalurkan kembali, karena beras di gudang Bulog juga tak bisa disimpan terlalu lama.

“Pokoknya keluar-masuk, keluar-masuk, karena kan gak bisa disimpan lama-lama jadi dynamic,” ujar Arief.

Adapun bantuan pangan beras diperpanjang sampai Agustus 2024, untuk 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM), di mana per KPM menerima 10 kilogram (kg) beras.

2. Bapanas pastikan bantuan pangan tak sebabkan beras langka

ilustrasi musim tanam padi. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dalam kesempatan itu, Arief menepis isu bantuan pangan beras menyebabkan beras langka. Dia mengatakan, pembatasan pembelian beras di ritel modern tak mengartikan bahwa stok beras langka. Sebab, sudah lama ritel modern telah membatasi penjualan sebanyak dua pak per transaksi.

“Kemarin di media bilangnya kelangkaan beras, makanya dibatasi pembelian 2 pack. Kayaknya sudah dari dulu kita bilang kalau di ritel 2 pack, 2 pack. Masa di rumah mau taruh 1 ton?” ucap Arief.

3. Stok CBP di Bulog tembus 1,3 juta ton

Penyaluran bantuan sosial (bansos) beras di Balikpapan, Kalimantan Timur. (dok. Bulog)

Arief memastikan, stok beras di Bulog sangat memadai untuk menyalurkan bantuan pangan beras, dengan posisi sekitar 1,3 juta ton.

“Kemarin kita kasih beras, bilangnya politisasi. Sekarang kita berhenti dulu buat menghormati proses pemilu, bilangnya beras habis. Enggak lah, orang beras di Bulog ada 1,2 juta sampai 1,3 juta ton,” tutur Arief.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Dwifantya Aquina
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us