Bappenas Targetkan Perekonomian RI Tumbuh 6 Persen Pascapandemik

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan perekonomian Indonesia pascapandemik COVID-19 tumbuh 6 persen.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas, Arifin Rudiyanto mengatakan target itu perlu dikejar agar Indonesia bisa naik kelas menjadi negara maju, dan keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap sebelum 2045.
"Meskipun ada pandemik dan perubahan iklim, kami sudah menyiapkan visi Indonesia 2045, yaitu menuju Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045," kata Arifin dilansir dari ANTARA, Selasa (27/7/2021).
1. Jurus pemerintah agar RI naik kelas

Untuk mencapai cita-cita di atas, ada beberapa hal yang dilakukan pemerintah, yang tertuang dalam Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024. Pekerjaan rumah atau PR paling utama dalam RPJMN adalah transformasi ekonomi.
Arifin mengatakan transformasi ekonomi adalah solusi menjaga pertumbuhan ekonomi negara dalam jangka panjang. Transformasi itu akan dilakukan dari sisi produktivitas modal dan juga tenaga sumber daya manusia (SDM).
"Transformasi ekonomi ini intinya adalah kita perlu untuk mengangkat trajectory ekonomi, jadi tidak hanya pemulihan ekonomi saja," ujar dia.
2. Pemerintah fokus pulihkan ekonomi dari dampak pandemik

Meski begitu, dalam jangka pendek pemerintah masih fokus memulihkan ekonomi dari dampak pandemik COVID-19. Harapannya, pada 2022 pemerintah sudah bisa melanjutkan reformasi struktural.
Pemulihan ekonomi itu akan dilakukan dengan mendongkrak daya beli masyarakat melalui program perlindungan sosial yang terdiri dari bantuan sosial (bansos), subsidi, dan sebagainya.
Upaya lain juga menciptakan peluang kerja dan suplai barang dan jasa dengan memberikan insentif terhadap dunia usaha.
3. Proyeksi ekonomi 2021

Sementara itu, di tahun ini pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 berada di kisaran 3,7-4,5 persen.
Proyeksi itu berbeda dengan Bank Indonesia (BI) yang memprediksi di kisaran 3,5-4,3 persen, dari angka semula 4,1-5,1 persen.
"Pertumbuhan ekonomi domestik diprakirakan lebih rendah dari sebelumnya pasca-penyebaran varian delta COVID-19," kata Gubernur BI Perry dalam penyampaian hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar virtual, Kamis (22/7).