Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Baru 99 Persen, Bos PLN Ungkap Tantangan Listriki Desa di Pelosok RI

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) telah melistriki 1.185 desa dan dusun sepanjang 2022. Capaian tersebut merupakan bentuk komitmen PLN dalam menghadirkan listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia hingga pelosok negeri.

Melalui program akselerasi listrik desa, PLN ingin masyarakat di kawasan 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) di Indonesia dapat menikmati fasilitas setrum pada 2024.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak hanya berkewajiban memberikan kinerja baik kepada negara, tetapi juga mengemban amanat mengejar target rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Indonesia.

"Akses listrik menjadi kebutuhan penting bagi seluruh rakyat Indonesia. PLN terus mengupayakan pembangunan kelistrikan di daerah tersebut sebagai wujud pengamalan sila ke-5 Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini sebagai wujud nyata negara hadir bagi mereka yang berada di daerah 3T,” ujar Darmawan pernyataannya yang dikutip Minggu (12/6/2023).

1. Persentase desa berlistrik

Warga tidak mampu sedang menikmati fasilitas listrik yang tersambung di rumahnya. (Dok. PLN)

Darmawan menambahkan, PLN telah melakukan berbagai akselerasi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik sepanjang 2022.

Hingga Maret 2023, realisasi elektrifikasi nasional mencapai 99,66 persen, sedangkan rasio desa berlistrik mencapai 99,80 persen.

“Saat ini memang yang belum terlistriki adalah daerah-daerah yang sangat terpencil, sehingga membutuhkan biaya investasi yang besar," ucap Darmawan.

2. Biaya investasi yang dibutuhkan PLN

Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut Darmawan mengatakan, PLN membutuhkan biaya investasi Rp25-45 juta per pelanggan.

Besaran investasi tersebut diakui Darmawan memang tidak feasible secara bisnis komersial. Tetapi dengan dukungan pemerintah, PLN tetap mengupayakan pembangunan listrik desa.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan penyertaan modal negara (PMN), di mana penyertaan tersebut digunakan untuk menghadirkan listrik bagi saudara-saudara kita yang berada di daerah 3T,” ujar Darmawan.

3. Transformasi PLN

PT PLN (Persero). (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Dalam upayanya mengejar target tersebut, PLN melakukan langkah agresif dalam pembangunan infrastruktur. Sejalan dengan itu, PLN juga melakukan transformasi menjalankan program listrik desa agar capaiannya semakin terakselerasi.

Melalui transformasi listrik desa, PLN mampu melakukan pemetaan program yang lebih komprehensif. Darmawan mengakui bahwa dulu pemetaan daerah-daerah yang belum terlistriki masih dilakukan unit-unit PLN secara manual dengan menggunakan beragam tools.

Adapun monitoring-nya masih dilakukan melalui pengumpulan data lewat survei lokasi langsung yang menghabiskan waktu dan terfragmentasi.

Kini dengan transformasi digital, sistem perencanaan listrik desa dibangun dengan berbasis digital melalui Geographic Information System (GIS).

PLN pun kemudian menyediakan sistem perencanaan yang jauh lebih komprehensif. Pemetaan lokasi secara digital mampu menghitung jarak, ketinggian, dan data-data lain yang digunakan untuk menyajikan data proyeksi kebutuhan infrastruktur kelistrikan desa.

Dengan digitalisasi ini, PLN mampu menyusun perencanaan pembangunan desa dengan lebih cepat dan akurat. Seluruh unit PLN kini memiliki tools pemetaan potensi listrik desa yang seragam, unified, dan dapat dimonitor secara real time.

“Dengan transformasi ini, komitmen kami untuk melistriki seluruh pelosok negeri bisa diakselerasi. Setiap warga negara di republik ini berhak mendapatkan akses listrik yang berkeadilan. Nobody left behind,” kata Darmawan.

4. Strategi PLN listriki seluruh desa di RI pada 2024

Ilustrasi meteran listrik (dok. PLN)

Kendati masih terdapat tantangan berupa akses pada daerah-daerah yang terisolir, tetapi Darmawan mengaku optimistis PLN mampu melistriki seluruh desa pada 2024.

PLN akan terus membangun infrastruktur listrik ke daerah-daerah 3T. Selain itu, PLN juga akan memanfaatkan sumber daya alam setempat sebagai sumber energi listrik.

"Kami mendorong pembangunan pembangkit EBT dengan memanfaatkan potensi setempat, seperti pemanfaatan PLTS, PLTM serta battery storage system. Pemanfaatan energi lokal ini akan membuat biaya pembangunan dan penyediaan tenaga listrik menjadi lebih efisien," tambah Darmawan.

Darmawan menjelaskan, kehadiran listrik di pelosok bisa memberikan multiplier effect bagi masyarakat. Lewat akses listrik yang andal maka bisa meningkatkan layanan kesehatan, peningkatan layanan pendidikan l, dan juga geliat ekonomi rakyat.

"Sebagai jantungnya ekonomi Indonesia, listrik PLN akan menjadi daya dorong pertumbuhan ekonomi hingga ke desa-desa," ucap Darmawan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us