BBM buat SPBU Swasta Sudah Tiba, Pertamina Siap Bahas Bareng Shell cs

- Pertamina membuka ruang kolaborasi dengan badan usaha swasta untuk memenuhi kebutuhan BBM dengan mekanisme yang sesuai aturan dan tata kelola yang berlaku.
- Aspek komersial dibahas lebih lanjut dalam pertemuan kedua antara Pertamina dan badan usaha swasta, termasuk koordinasi dengan kantor pusat global masing-masing perusahaan.
- Pertemuan bertujuan untuk mendorong kelancaran penyaluran BBM ke masyarakat sesuai kebutuhan, seiring dengan arahan Menteri ESDM agar stok BBM tersedia secara cukup.
Jakarta, IDN Times - Pertamina Patra Niaga (PPN) memastikan kargo base fuel alias bahan bakar murni tanpa aditif untuk stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta sudah tiba di Jakarta pada Selasa (23/9/2025).
Hal itu merupakan tindak lanjut arahan pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang mendorong kolaborasi pemenuhan kebutuhan BBM antara Pertamina dan badan usaha(BU) penyalur bahan bakar minyak (BBM) swasta.
Pertemuan dengan BU swasta sebelumnya telah digelar dua kali, yakni pada Jumat (19/9) dan Selasa (23/9). Dalam pertemuan pertama, badan usaha swasta menyatakan bersedia membeli produk BBM berbasis base fuel yang belum dicampur aditif maupun pewarna.
Pertamina dan swasta juga sepakat menggunakan mekanisme harga secara open book dan melibatkan pihak independen (join surveyor) untuk memastikan kualitas produk. Kesepakatan ini menjadi landasan transparansi dan kepastian pasokan di lapangan.
1. Pertamina buka ruang kolaborasi

Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menegaskan, pihaknya membuka ruang kolaborasi dengan semangat saling menghormati aturan dan tata kelola yang berlaku.
"Pertamina Patra Niaga menawarkan mekanisme penyediaan pasokan dengan menggunakan prosedur yang ada," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (24/9).
Dengan begitu, harapannya badan usaha swasta dapat berkolaborasi dengan niat baik sambil menghormati aturan serta aspek kepatuhan di BUMN.
2. Aspek komersial dibahas lebih lanjut

Roberth menyampaikan seluruh aspek komersial juga akan dibahas lebih detail, dengan penekanan agar mekanisme tetap berada dalam koridor hukum, aturan pemerintah, serta prinsip good corporate governance.
Dalam pertemuan kedua yang digelar Selasa (23/9), seluruh BU swasta hadir, yakni Vivo, AKR, Exxon, BP, dan Shell. Sejumlah perusahaan disebut masih perlu melakukan koordinasi dengan kantor pusat global masing-masing, namun mereka menyatakan komitmen untuk segera menyampaikan kebutuhan kuota tambahan.
Pertamina Patra Niaga memastikan kargo base fuel yang dibutuhkan telah tiba sesuai spesifikasi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas).
Selanjutnya, mekanisme kualitas pasokan akan dipastikan melalui join surveyor. Pertamina juga akan melakukan pertemuan one-on-one dengan BU swasta untuk membahas detail kebutuhan dan rencana distribusi ke masyarakat.
3. Dorong kelancaran penyaluran ke masyarakat

Roberth menegaskan, pertemuan dengan badan usaha swasta dilaksanakan dengan dasar niat baik dan semangat kolaborasi dalam pelayanan kepada masyarakat.
"Harapan kami adalah segera mendapatkan informasi kebutuhan pasokan dari BU swasta, sehingga penyaluran ke masyarakat bisa berjalan lancar," paparnya.
Menurutnya, langkah tersebut sejalan dengan arahan Menteri ESDM agar stok BBM, baik subsidi maupun nonsubsidi, dapat tersedia sesuai kebutuhan masyarakat.