Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Helikopter TNI Mendarat di Lereng demi Kirim Bantuan ke Sumbar

Helikopter TNI AU Mendarat di Lereng demi Kirim Bantuan ke Sumbar
Helikopter EC-725/H225M Caracal milik TNI Angkatan Udara (AU) ketika mendarat di lereng bukit yang memiliki kemiringan tajam untuk mendistribusikan bantuan bagi korban banjir Sumatra. (Dinas Penerangan TNI AU)
Intinya sih...
  • Bantuan diturunkan dan didistribusikan secara manual menggunakan helikopter yang mendarat di lereng
  • Korban jiwa banjir Sumatra kini tembus 1.090 orang
  • Presiden Prabowo klaim penanganan bencana masih terkendali
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Momen menegangkan terjadi pada Jumat, 19 Desember 2025 di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Sebab, helikopter EC-725/H225M milik TNI Angkatan Udara (AU) mengambil keputusan kritis, dengan mendarat di lereng bukit yang memiliki kemiringan tajam.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama I Nyoman Suadnyana, mengatakan proses pendaratan dilaksanakan secara terukur, dengan memperhitungkan kontur medan dan faktor keselamatan penerbangan.

"Berkat profesionalisme awak helikopter, pendaratan dapat dilakukan dengan aman, meskipun menghadapi tantangan medan yang ekstrem," ujar Suadnyana dalam keterangan tertulis, Senin (22/12/2025).

Proses pendaratan tersebut seolah menjawab kritikan dari publik yang menyoroti cara distribusi bantuan dilakukan dengan cara dilempar dari atas. Lantaran dilempar dari atas, maka beras yang ada di dalam kemasan tercecer di tanah.

Suadnyana mengatakan helikopter caracal dengan nomor registrasi HT-7206 lepas landas dari Lanud Sutan Sjahrir, yang membawa bantuan logistik dengan berat 2,3 ton. Ketika tiba di lokasi dan melihat kondisi medan yang ada, helikopter terpaksa melakukan pendaratan pada area terbatas di lereng bukit yang menuntut presisi tinggi.

"Selain itu, juga dibutuhkan penghitungan yang matang untuk mendistribusikan bantuan kepada masyarakat," katanya.

1. Bantuan diturunkan dan didistribusikan secara manual

Helikopter TNI AU Mendarat di Lereng demi Kirim Bantuan ke Sumbar
Helikopter EC-725/H225M Caracal milik TNI Angkatan Udara (AU) ketika mendarat di lereng bukit yang memiliki kemiringan tajam untuk mendistribusikan bantuan bagi korban banjir Sumatra. (Dinas Penerangan TNI AU)

Usai mendarat, tim TNI AU dan unsur lainnya bergerak secara cepat menurunkan bantuan dari helikopter. Bantuan disalurkan dengan menggunakan metode jejaring manusia. Sehingga dari lereng bukit, bantuan bisa dipindahkan ke titik yang aman.

"Bantuan tersebut selanjutnya disalurkan kepada masyarakat Nagari Sungai Limau melalui kerja sama yang solid, antara aparat dan warga setempat," kata Suadnyana.

Ia juga menyebut operasi tersebut merupakan wujud nyata kehadiran TNI AU, untuk membantu masyarakat di daerah terdampak bencana.

"Pengoperasian Helikopter Caracal memungkinkan TNI AU menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses melalui jalur darat. TNI AU berkomitmen memberikan bantuan secara cepat, tepat dan berkelanjutan serta tetap mengutamakan keselamatan penerbangan," tutur Suadnyana.

2. Korban jiwa banjir Sumatra tembus 1.090 orang

Salah satu rumah warga di daerah Palembayan, Kabupaten Agam yang dihantam banjir bandang (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)
Salah satu rumah warga di daerah Palembayan, Kabupaten Agam yang dihantam banjir bandang (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Sementara, korban meninggal dunia akibat banjir bandang di pulau Sumatra terus bertambah. ‎Berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Minggu, 21 Desember pukul 06.00, korban jiwa bencana Sumatra mencapai 1.090 jiwa.

‎Jumlah korban jiwa akibat bencana Sumatra masih berpotensi meningkat. Sebab BNPB mencatat terdapat 186 orang yang masih belum ditemukan atau hilang. BNPB juga melaporkan ada lebih dari 7 ribu jiwa mengalami luka-luka.

‎Korban jiwa paling banyak tercatat di Provinsi Aceh. Sebanyak 472 jiwa meninggal imbas banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah paling ujung utara nusantara tersebut.

3. Prabowo klaim penanangan bencana masih terkendali

Helikopter TNI AU Mendarat di Lereng demi Kirim Bantuan ke Sumbar
Presiden Prabowo Subianto ketika berdialog dengan pengungsi banjir di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

‎BNPB juga mencatat terdapat 147.236 rumah rusak akibat banjir dan tanah longsor di Sumatra. Ribuan fasilitas publik, termasuk sekolah, jembatan, fasilitas kesehatan, dan rumah ibadah yang tersebar di tiga provinsi tersebut, juga mengalami kerusakan setelah diterjang banjir dan tanah longsor.

Presiden Prabowo Subianto mengatakan pemerintah segera membangun rumah hunian sementara, dan hunian tetap bagi korban terdampak bencana Sumatra. Dia mengklaim pemerintah memiliki anggaran dan sudah disiapkan untuk pembangunan hunian itu. 

‎Selain itu, Prabowo berencana segera membentuk badan atau satuan tugas (satgas) rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana di Sumatra. Dia mengklaim situasi penanganan bencana masih terkendali.

“Kami sudah kerahkan untuk penanganan. Ini tiga provinsi dari total 38 provinsi, jadi situasi terkendali. Saya monitor terus," ujar Prabowo di Istana Kepresidenan pada pekan lalu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Momen Gibran Hadiri Perayaan Natal di Kota Bitung Sulawesi Utara

22 Des 2025, 23:55 WIBNews