BCA Bantah Data Bocor: Kami Terapkan Standar Keamanan Berlapis

Jakarta, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membantah informasi yang menyebutkan sekitar 6,4 juta data nasabah kartu kredit BCA dijual di situs penjualan data. Data yang beredar tersebut berbeda dengan milik BCA.
"Kami telah melakukan pengecekan dan data yang diklaim beredar tersebut berbeda dengan data yang dimiliki oleh BCA," ungkap EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn kepada IDN Times, Selasa (25/7/2023).
1. BCA terapkan standar keamanan berlapis

Hera menegaskan, BCA selalu menerapkan strategi dan keamanan berlapis untuk menjaga data milik nasabah.
“Serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah,” tambahnya.
2. Standar keamanan BCA selalu dievaluasi dan diperbarui perkembangannya

Hera menambahkan, strategi dan penerapan keamanan itu selalu dievaluasi dan diperbarui secara berkala. BCA memperhatikan perkembangan keamanan siber dan transaksi digital.
"Hal ini merupakan bentuk komitmen BCA untuk sennatiasa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi nasabah BCA dalam memanfaatkan fasilitas perbankan BCA," tegasnya
3. Data yang diduga akan dijual oleh hacker sebanyak 6,4 juta

Sebelumnya, beredar di Twitter data nasabah kartu kredit PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dijual dalam salah satu situs penjualan data.
Dalam tangkapan layar yang diunggah oleh akun di Twitter, penjualan data kartu kredit tersebut dilakukan akun bernama pentagram. Data tersebut dijual dalam situs BeachForum pada 23 Juli 2023, pukul 07.55 PM.
Adapun data yang diklaim dijual oleh hacker tersebut berjumlah 6,4 juta data dari kartu kredit BCA.
"Seorang pengguna forum hacker mengaku menjual database pengguna kartu kredit Bank BCA. Sampel yang disediakan berisi alamat, email, nomor telepon, dan lain-lain," tulis akun @FalconFeedsio yang dikutip Selasa (25/7/2023).