Begini Penjatahan Kursi Komisaris dan Direksi Vale Setelah Divestasi
Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan akan terjadi perubahan dalam susunan komisaris dan direktur PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bersamaan dengan perubahan dalam komposisi kepemilikan saham.
Hal itu dipaparkan Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, turut dihadiri oleh perwakilan dari BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, Mining Industry Indonesia (MIND ID). Hadir pula perwakilan dari Vale Indonesia.
“Selain perubahan komposisi saham juga akan diikuti oleh perubahan susunan komisaris dan direktur,” kata Arifin dalam rapat kerja, Rabu (3/4/2024).
1. Rincian penjatahan komisaris dan direksi di Vale Indonesia
Arifin menjelaskan tentang pembagian hak nominasi dalam menentukan susunan komisaris dan direktur di Vale Indonesia. MIND ID mewakili pemerintah Indonesia akan memiliki hak untuk menominasikan komisaris utama, dua komisaris lainnya, serta presiden direktur atau CEO dan direktur yang bertanggung jawab terhadap human resource.
Vale Canada akan memiliki hak untuk menominasikan wakil komisaris utama, dua komisaris, serta direktur operasi, dan direktur yang terkait dengan sustainability. Sementara itu, Sumitomo Metal Mining akan memiliki hak untuk menominasikan satu komisaris.
2. Pemerintah menjadi pemegang saham mayoritas lewat MIND ID
Setelah pemerintah Indonesia resmi mendapat tambahan saham 14 persen melalui proses divestasi, saham Vale Indonesia yang dimiliki oleh MIND ID menjadi 34 persen, menjadikannya pemilik saham terbesar.
Vale Canada kemudian mengikuti dengan kepemilikan saham sebesar 33,88 persen. Saham publik yang telah dimiliki sejak 1990 memegang sekitar 20,63 persen saham, sementara Sumitomo Metal Mining memiliki 11,48 persen.
3. Rangkaian proses divestasi saham Vale yang ditarget kelar Juli
Pemerintah telah menetapkan target menyelesaikan proses divestasi saham Vale Indonesia pada Juli 2024. Prosesnya diawali dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 April 2024.
Selanjutnya, pada 5 Juni 2024, diharapkan akan ada konfirmasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana right issue. Periode right issue kemudian akan berlangsung dari 21 hingga 27 Juni 2024.
Akhirnya, pada 1 Juli 2024, dijadwalkan akan dilakukan allotment atau penjatahan distribusi saham kepada pemegang saham yang berpartisipasi dalam right issue.
