Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Begini Strategi RI Tambah Investasi Korea di KEK Industropolis Batang

IMG-20250807-WA0065.jpg
RI-Korea perluas kerja sama strategis lewat Gwangyang Business Forum 2025 (dok. KEK Industropolis Batang)
Intinya sih...
  • Kesuksesan investor Korea di KEK Industropolis BatangSektor swasta dan pemerintah Indonesia sinergi dalam mendukung investor Korea di Batang.
  • Ketertarikan GFEZ memperluas kolaborasi dengan IndonesiaGFEZ tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia di sektor logam, petrokimia, dan energi.
  • Penjajakan peluang investasi baru dari perusahaan KoreaPerusahaan Korea berencana membangun fasilitas produksi di KEK Industropolis Batang, termasuk brand kuliner 1988 Pocha id yang ingin ekspansi ke Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah terus bertekad memperbesar investasi Korea Selatan di Indonesia. Salah satu strategi untuk mewujudkannya adalah melalui Gwangyang Business Forum 2025 yang digelar dengan tema "Bridging Growth: Indonesia-Korea Collaboration for Strategical Industrial Investment."

Acara yang digelar lewat hasi kolaborasi antara Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Gwangyang Bay Free Economic Zone (GFEZ), dan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Seoul sekaligus menegaskan kesiapan Indonesia dalam menyambut investasi Korea melalui kawasan industri berstandar global.

"Sepanjang 2020 hingga 2024, total investasi Korea di Indonesia telah mencapai sekitar 11,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS), terutama di sektor-sektor strategis seperti industri kimia, baterai kendaraan listrik (EV), dan manufaktur bernilai tambah tinggi," ujar Charge d'Affaires Ad Interim KBRI Seoul, Ali Andika Wardhana dalam pernyataan resmi yang diterima IDN Times, Kamis (7/8/2025).

Lebih lanjut Ali menjelaskan, Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan iklim investasi yang kompetitif melalui pemberian berbagai insentif, termasuk pembebasan bea masuk untuk sektor prioritas.

"Salah satu contoh nyata adalah percepatan pembangunan jetty di KEK Industropolis Batang untuk mendukung operasional perusahaan Korea, KCC, yang saat ini tengah merealisasikan investasinya di kawasan tersebut," kata dia.

1. Kesuksesan investor Korea di KEK Industropolis Batang

KITB kini berstatus KEK Industropolis Batang (dok. KITB)
KITB kini berstatus KEK Industropolis Batang (dok. KITB)

Sementara itu, General Manager Marketing & Sales KEK Industropolis Batang, Angga Brahmana Sukma mengatakan, keberhasilan investor Korea yang terlebih dulu beroperasi di Batang menjadi bukti sinergi pemerintah dan sektor swasta.

"Kesuksesan investor Korea saat ini yang ada di Batang adalah bukti kesiapan nyata pemerintah Indonesia dalam mendukung perkembangan global. Semua dukungan pemerintah ini juga dalam rangka competitive price, supaya investor efisien dalam investasi maupun operasional,” ujar Angga.

2. Ketertarikan GFEZ memperluas kolaborasi dengan Indonesia

WhatsApp Image 2025-08-01 at 8.35.46 PM.jpeg
Dok. Pertamina Hulu Energi (PHE)

Senada, GFEZ juga telah menyampaikan ketertarikan untuk memperluas kolaborasi dengan Indonesia.

"Kawasan GFEZ melihat potensi besar kerja sama di sektor logam, petrokimia, dan energi," ujar Komisioner GFEZ, Koo Chong-gon.

3. Penjajakan peluang investasi baru dari perusahaan Korea

Ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, forum yang digelar di Jeonnam Technopark ini juga membuka peluang investasi baru dari sejumlah perusahaan Korea.

Di antaranya adalah YUSEONG Plant & Bending, perusahaan pemrosesan logam yang berencana membangun fasilitas produksi di KEK Industropolis Batang dengan estimasi kebutuhan lahan sebesar dua hingga tiga hektare dan target produksi pada 2027. Selain itu, brand kuliner 1988 Pocha id yang mengusung konsep Korean Street Food turut menjajaki peluang ekspansi ke Indonesia.

Sebagai tindak lanjut, delegasi dari sektor pemrosesan logam dijadwalkan melakukan kunjungan balasan ke Indonesia pada medio Agustus 2025.

"Melalui forum ini, KEK Industropolis Batang kembali menegaskan komitmennya sebagai kawasan industri yang Smart, Green, and Sustainable. Dengan dukungan nyata dari pemerintah pusat dan daerah, termasuk percepatan pembangunan infrastruktur strategis, kawasan ini siap menjadi mitra utama investor Korea dan pusat pertumbuhan industri masa depan yang efisien, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan," tutur Angga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us