Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BEI Lanjutkan Suspensi Saham PTPP, Ini Alasannya

Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Intinya sih...
  • Saham PPRO kena suspensi sejak Oktober 2024.
  • PTPP bukukan laba bersih Rp415,65 miliar pada 2024.
  • PTPP putuskan tidak berikan dividen kepada pemegang saham dari capaian laba bersih 2024.

Jakarta, IDN Times - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melanjutkan suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham PT PP Properti Tbk (PPRO) di seluruh pasar.

Keputusan tersebut tidak lepas dari adanya penundaan pembayaran pelunasan pokok dan bunga untuk Medium Term Notes (MTN) XV PP Properti Tahun 2022 ke-12. Penundaan tersebut diumumkan melalui surat KSEI nomor KSEI-3822/DIR/0725 tertanggal 21 Juli 2025.

"Dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien, maka Bursa Efek Indonesia (Bursa) memutuskan untuk melanjutkan Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT PP Properti Tbk di Seluruh Pasar terhitung sejak Sesi I Full Call Auction pada Rabu, 23 Juli 2025 hingga pengumuman Bursa lebih lanjut," tutur Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3, Lidia M Panjaitan, dikutip dari situs resmi BEI, Jumat (25/7/2025).

1. Saham PPRO kena suspensi sejak tahun lalu

Konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP (Persero) Tbk (PTPP) untuk tahun buku 2024, Rabu (30/4/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP (Persero) Tbk (PTPP) untuk tahun buku 2024, Rabu (30/4/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dengan adanya kelanjutan suspensi tersebut praktis saham PPRO telah dihentikan perdagangannya hampir setahun. Hal itu lantaran suspensi saham PPRO dilakukan BEI sejak Oktober 2024.

"Ketentuan III.1.5. Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-L tentang Suspensi Efek, maka dapat kami sampaikan bahwa efek Perseroan telah disuspensi di Seluruh Pasar sejak tanggal 15 Oktober 2024," ujar Lidia.

2. PTPP bukukan laba bersih Rp415,65 miliar pada 2024

ilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)

Di tengah suspensi tersebut, PTPP masih bisa membukukan kinerja apik selama 2024 yang dibuktikan lewat perolehan laba bersih sebesar Rp416,65 miliar. Kendati begitu, berdasarkan laporan keuangan konsolidasi, laba bersih PTPP turun 13,65 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp481,37 miliar.

Adapun pendapatan perusahaan mencapai Rp19,81 triliun, tumbuh 7,3 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp18,46 triliun. Hingga akhir 2024, posisi memiliki kas dan setara kas PTPP sebesar Rp4,18 triliun, naik tipis, yakni 0,2 persen secara year on year (yoy).

Aset perusahaan hingga akhir 2024 sebesar Rp56,58 triliun, naik tipis, yakni 0,11 persen (yoy). Nilai tersebut terdiri dari ekuitas sebesar Rp15,25 triliun, tumbuh 0,74 persen (yoy), dan liabilitas Rp41,33 triliun, turun 0,11 persen (yoy).

3. PTPP putuskan tidak berikan dividen

ilustrasi dividen (IDN Times/Esti Suryani)
ilustrasi dividen (IDN Times/Esti Suryani)

Sejalan dengan kinerja tersebut, PTPP memutuskan tidak membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dari capaian laba bersih 2024.

Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad mengatakan, pemegang saham memutuskan keuntungan perusahaan digunakan sebagai laba ditahan.

“Tadi sebenarnya sudah dibahas dalam RUPST itu sebagai cadangan, keuntungan yang ada,” kata Novel akhir April silam.

Sementara itu, Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto mengatakan, rencananya laba ditahan itu akan digunakan sebagai modal kerja, melihat tren bisnis sektor konstruksi yang terbatas saat ini.

“Kenapa dividen ditetapkan sebagai cadangan atau sebagai laba ditahan, karena pertama adalah di sektor konstruksi, khususnya BUMN karya ini kan terkait dengan modal kerja ini cukup tight banget,” ucap Agus.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us