Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PTPP Tak Bagi Dividen ke Investor, Ini Alasannya

Konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP (Persero) Tbk (PTPP) untuk tahun buku 2024, Rabu (30/4/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • PTPP tidak membagikan dividen kepada pemegang saham dari laba bersih 2024 sebesar Rp415,65 miliar.
  • Laba ditahan akan digunakan sebagai modal kerja karena kondisi bisnis sektor konstruksi yang terbatas saat ini.
  • Pemerintah baru membuka blokir anggaran untuk proyek infrastruktur, sehingga laba bersih digunakan untuk memperkuat struktur permodalan PTPP.

Jakarta, IDN Times - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memutuskan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham dari capaian laba bersih 2024.

Pada 2024, PTPP membukukan laba bersih sebesar Rp415,65 miliar. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 yang digelar hari ini, Rabu (30/4/2025), Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan, pemegang saham memutuskan keuntungan perusahaan digunakan sebagai laba ditahan.

“Tadi sebenarnya sudah dibahas dalam RUPST itu sebagai cadangan, keuntungan yang ada,” kata Novel dalam konferensi pers RUPST PTPP di kantornya, Jakarta, Rabu.

1. Dipakai buat perkuat modal kerja perusahaan

Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto mengatakan, rencananya laba ditahan itu akan digunakan sebagai modal kerja, melihat tren bisnis sektor konstruksi yang terbatas saat ini.

“Kenapa dividen ditetapkan sebagai cadangan atau sebagai laba ditahan, karena pertama adalah di sektor konstruksi, khususnya BUMN karya ini kan terkait dengan modal kerja ini cukup tight banget,” ucap Agus.

2. Pemblokiran anggaran buat proyek infrastruktur baru dibuka

Agus mengatakan, pemerintah juga baru membuka blokir anggaran untuk proyek infrastruktur.

“Apalagi sebagaimana kita ketahui di periode triwulan pertama ini kan baru beberapa buka blokir anggaran,” tutur Agus.

Oleh sebab itu, perusahaan menggunakan laba bersih untuk memperkuat struktur permodalannya.

“Itu kan baru beberapa, khususnya yang di IKN ini sudah dan di Kementerian PU ini juga bertahap. Nah, tentunya cadangan ini kita gunakan untuk memperkuat struktur permodalan kita,” ujar Agus.

3. PTPP bukukan pendapatan Rp19,8 triliun

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi, laba bersih PTPP turun 13,65 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp481,37 miliar. 

Adapun pendapatan perusahaan mencapai Rp19,81 triliun, tumbuh 7,3 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp18,46 triliun. 

Hingga akhir 2024, posisi memiliki kas dan setara kas PTPP sebesar Rp4,18 triliun, naik tipis, yakni 0,2 persen secara year on year (yoy).

Aset perusahaan hingga akhir 2024 sebesar Rp56,58 triliun, naik tipis, yakni 0,11 persen (yoy). Nilai tersebut terdiri dari ekuitas sebesar Rp15,25 triliun, tumbuh 0,74 persen (yoy), dan liabilitas Rp41,33 triliun, turun 0,11 persen (yoy).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Vadhia Lidyana
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us