Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Belanja Negara Susut, Waspada Dampaknya ke Ekonomi Indonesia

Konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (13/3/2025). (IDN Times/Triyan Pangastuti)
Intinya sih...
  • Belanja pemerintah turun 6,9% di awal 2025, mengurangi perputaran uang dan memperlambat konsumsi.
  • Pemangkasan belanja pemerintah berpotensi hentikan proyek infrastruktur, sektor konstruksi terancam PHK dan pengangguran.
  • Realisasi belanja negara Rp348,1 triliun pada Februari 2025, turun 6,97% dari tahun sebelumnya. Pendapatan negara juga merosot 20,85%.

Jakarta, IDN Times - Belanja pemerintah di awal 2025 terindikasi mengalami penurunan. Menurut Direktur Kebijakan Publik CELIOS, Media Askar, belanja pemerintah, yang seharusnya menjadi motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi, kinerjanya lesu di awal tahun dengan penurunan 6,9 persen. 

"Melambatnya belanja pemerintah hampir separuh dari tahun sebelumnya bisa mengurangi perputaran uang di masyarakat, memperlambat konsumsi, dan memangkas pertumbuhan ekonomi," kata Askar, Senin (17/3/2025). 

1. Belanja pemerintah susut berpotensi mendorong mangkraknya proyek infrastruktur hingga munculnya gelombang PHK

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Dia menjelaskan anjloknya belanja pemerintah juga berpotensi menyebabkan terhentinya proyek infrastruktur di daerah yang juga menyebabkan gelombang PHK dan pengangguran di sektor konstruksi serta industri pendukungnya.

"Kondisi yang terjadi di Indonesia bertolak belakang dengan Argentina. Presiden Argentina, Javier Milei, juga melakukan pemangkasan anggaran secara signifikan. Namun, penerimaan pajaknya sukses dinaikkan hingga 11 persen pada Februari 2025 dan mengalami surplus fiskal," ujar Askar.

Meski Vietnam melakukan hal yang sama, efisiensi bertujuan memangkas birokrasi sehingga menarik bagi investasi. Sementara di Indonesia, justru berujung pada dua masalah sekaligus, anggaran dipangkas dan membebani masyarakat bawah dan penerimaan negara anjlok drastis. 

2. Realisasi belanja negara turun 6,97 persen

Ilustrasi anggaran atau APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)

Bila mengacu data APBN, belanja negara pada bulan lalu realisasinya Rp348,1 triliun atau turun 6,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp374,2 triliun. 

Kinerja belanja negara ini pun baru mencapai 9,6 persen dari target Rp3.621,3 triliun dengan rincian belanja pemerintah pusat Rp211,5 triliun, belanja K/L Rp83,5 triliun, belanja non K/L Rp127,9 triliun, transfer ke daerah Rp136,6 triliun.

3. Pendapatan negara susut

ilustrasi anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, data realisasi pendapatan negara sampai Februari 2025 tercatat sebesar Rp316,9 triliun. Angka ini merosot Rp83,46 triliun atau 20,85 persen dibanding pendapatan negara pada periode yang sama tahun lalu, tepatnya Februari 2024 yang mencapai Rp400,36 triliun.

Laju pendapatan negara terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp240,4 triliun. Realisasi penerimaan perpajakan menyusut Rp79,6 triliun atau 25 persen dibanding penerimaan perpajakan pada periode yang sama tahun lalu Rp320,6 triliun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us