Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Belum Tepat Sasaran, Bantuan Orang Miskin Nyasar ke ASN

IMG_2712.jpeg
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini dalam Digital Resilience Summit 2025, di kantor Perum Peruri, Jakarta, Rabu (10/9/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Penyaluran bansos belum tepat sasaran.
  • Ada Aparatur Sipil Negara (ASN) jadi penerima bantuan orang miskin.
  • Anggaran untuk bansos pun kerap digunakan untuk keperluan koordinasi seperti rapat atau konsinyering.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat miskin atau rentan masih belum tepat sasaran.

Hal itu diakui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini. Dia mengatakan, ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang jadi penerima bantuan orang miskin.

"Saya juga dapat data, katanya banyak ASN yang dapat bantuan untuk kemiskinan, itu ada datanya, tapi saya juga belum melihat berapa orang," kata Rini dalam acara Digital Resilience Summit 2025, di kantor Perum Peruri, Jakarta, Rabu (10/9/2025).

1. Anggaran untuk bansos digunakan buat rapat

ilustrasi anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)

Parahnya lagi, dia mendapat laporan dari Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko bahwa anggaran untuk bansos digunakan untuk keperluan koordinasi seperti rapat atau konsinyering.

"Tadi Pak Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan sering mengatakan, banyak sekali program-program kemiskinan itu tidak sampai kepada masyarakatnya. Kenapa? Karena seringkali kita menghabiskan uang untuk rapat misalnya, hanya untuk konsinyering misalnya, untuk apa," ucap Rini.

2. Satu penerima bisa dapat bantuan dari banyak program perlinsos

Ilustrasi Bansos (Foto: IDN Times)
Ilustrasi Bansos (Foto: IDN Times)

Lebih lanjut, Rini membeberkan, satu penerima bansos kadang bisa mendapatkan banyak bantuan dari berbagai program perlindungan sosial (perlinsos) yang tak sesuai. Hal itu disebabkan data penerima bansos yang belum terintegrasi.

"Bahkan ketika tepat sasaran pun karena datanya tidak interoperability, Itu kadang-kadang satu orang itu dapat bantuan dari berbagai macam, ada yang tidak sesuai," tutur Rini.

3. Jadi PR besar buat pemerintah

Ilustrasi Bantuan Sosial (Bansos). (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Bantuan Sosial (Bansos). (IDN Times/Aditya Pratama)

Oleh sebab itu, Rini mengatakan, pemerintah punya banyak pekerjaan rumah (PR) dalam hal pengentasan kemiskinan. Salah satu yang harus dilakukan adalah transformasi digital pada layanan pemerintah.

"Transformasi digital itu tentunya harus mencerminkan bahwa negara itu harus hadir di dalam setiap kebutuhan masyarakat. Nah oleh karena itu, ke depan nanti ada perubahan paradigma di dalam tata kola pemerintahan yaitu lebih kepada governing for citizen, menjadi governing with citizen," ujar Rini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Tak Lagi di Lingkaran Pemerintah, Ini Kesibukan Sandiaga Uno

10 Sep 2025, 21:11 WIBBusiness