Beralih ke Hybrid, Nissan Bakal Hentikan Produksi Mobil Listrik di AS

- Nissan akan alihkan produksi mobil hybrid untuk pasar AS: Setelah menghentikan produksi mobil listrik di Canton, Mississippi, Nissan akan kembali memproduksi mobil model Xterra dengan konsep hybrid pada 2028.
- AS tarik 19 ribu mobil listrik Nissan Leaf karena berisiko terbakar: NHTSA mendesak Nissan untuk menarik 19.077 unit mobil listrik Leaf yang diproduksi antara 2021-2022 karena ancaman risiko kebakaran dari pengisian daya cepat.
- Nissan mampu menaikkan penjualan di AS pada kuartal III-2025: Nissan Group berhasil menjual 223.377 unit kendaraan pada kuartal III-2025, dengan peningkatan penjualan sebesar 5,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Jakarta, IDN Times - Produsen mobil Jepang, Nissan Motor Co. mengumumkan rencana untuk tidak lagi memproduksi dua jenis mobil listrik di Amerika Serikat (AS). Keputusan ini menyusul penurunan permintaan mobil listrik di Negeri Paman Sam.
Pasar mobil listrik di AS pada kuartal III-2025 dikuasai oleh Tesla, General Motors, dan Ford. Ketiga perusahaan otomotif asal AS itu berhasil mendulang keuntungan berkat diskon tarif pajak mobil listrik dan penetapan tarif resiprokal kepada mobil impor.
1. Nissan akan alihkan produksi mobil hybrid untuk pasar AS
Setelah mengumumkan penghentian produksi produksi mobil listrik di Canton, Mississippi, Nissan menyebut akan mengembalikan mobil model Xterra. Mobil tipe SUV tersebut akan dilanjutkan dengan konsep hybrid pada 2028.
Dilansir The Mainichi, Nissan sudah meminta seluruh pemasok suku cadang kendaraan listrik untuk menangguhkan pengiriman. Sebab, produksi mobil tipe SUV listrik akan dihentikan pada tahun ini.
Pada September, perusahaan otomotif Jepang itu sudah menangguhkan produksi mobil listrik Ariya di dalam negeri. Kendaraan tersebut rencananya akan diproduksi di Jepang bagian timur untuk diekspor ke AS. Sebagai gantinya, Nissan akan tetap mengeluarkan New Leaf di AS.
2. AS tarik 19 ribu mobil listrik Nissan Leaf karena berisiko terbakar
National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mendesak Nissan untuk menarik 19.077 unit mobil listrik Leaf yang diproduksi antara 2021-2022 yang dilengkapi dengan pengisian daya cepat. Penarikan ini disebabkan oleh ancaman risiko kebakaran, dilansir USA Today.
Otoritas AS menyebut mobil yang bermasalah berasal dari pabrik Nissan Smyrna dan meminta pemilik kendaraan tidak menggunakan pengisian daya baterai level 3 untuk sementara waktu. Sedangkan, proses pengembalian kendaraan akan dikirimkan pada 24 Oktober 2025.
3. Nissan mampu menaikkan penjualan di AS pada kuartal III-2025

Nissan Group mengumumkan, perusahaan berhasil menjual 223.377 unit kendaraan pada kuartal III-2025. Angka ini menunjukkan penjualan Nissan melonjak 5,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara, mobil Nissan Group yang paling laku adalah jenis SUV dan truk pada kuartal III 2025. Kenaikan ini disokong oleh harga yang kompetitif, desain dan fitur mobil yang baru dan disesuaikan dengan target pasar di AS.