Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Beras SPHP Sulit Dicari di Minimarket, Bos Bulog Ungkap Penyebabnya

Stok beras SPHP di Gudang Bulog Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Maros, IDN Times - Distribusi beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog belum merata di ritel-ritel Indonesia, baik minimarket, supermarket, maupun hypermarket.

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan, Bulog memang hanya menyalurkan beras SPHP kepada perusahaan ritel modern yang mengajukan ke Bulog. Jadi, tak semua perusahaan ritel modern menyediakan beras SPHP Bulog.

“Kalau ritel, Bulog hanya bisa melayani ritel yang minta,” kata Bayu di Gudang Bulog Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (22/2/2024).

1. Bulog tak membatasi penjualan beras SPHP untuk ritel modern

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Tokoh pertanian yang telah aktif malang melintang di pemerintahan dan profesional ini  menegaskan, pihaknya tak membatasi penjualan beras SPHP untuk ritel modern. Di awal 2024 ini, Bulog sudah menggelontorkan 200 ribu ton beras SPHP ke ritel modern.

“Kalau ritelnya beli dari Bulog kita pasti kasih, dan tidak ada batasan. Saya sudah bilang berapa pun yang ritel mau, saya kasih. Tapi kalau ritelnya gak mau beli dari Bulog, kan saya gak bisa maksa,” ujar Bayu yang pernah menjabat sebagai wamendag dan wamentan semasa pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

2. Beras SPHP paling diincar masyarakat

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, beras SPHP dijual di ritel seharga Rp10.900/kg. Sementara, beras dari produsen lain harganya bisa tembus Rp16 ribu/kg. Itulah sebabnya beras SPHP paling diincar masyarakat.

“Tapi memang berasnya Bulog itu harganya Rp10.900/kg. Di-compare sama yang tadi Pak Dirut sampaikan, gabahnya itu Rp8 ribu, artinya harga berasnya Rp16 ribu, Rp16 ribu sama Rp10.950, ya masyarakat memang memilih untuk beras SPHP,” tutur mantan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau Holding BUMN Pangan ID Food.

3. Bapanas pastikan beras tidak langka

Ilustrasi stok beras di Gudang Bulog.(IDN Times/Vadhia Lidyana)

Arief memastikan, beras tidak langka. Dia memaparkan Bapanas dan Bulog telah meminta seluruh pengusaha penggilingan untuk membantu mempercepat pengemasan beras SPHP untuk dipasok ke pasar.

“Jadi sebenarnya kalau ada isu bahwa beras itu langka tidak. Beras itu ada, di rumah kita masih ada, di pasar ada, di Pasar Induk Cipinang ada 37 ribu ton. Kemudian pembatasan 2 pack per customer. Lah kalau ke ritel belinya 2 pack cukup. Kalau mau 2 ton ya ke pasar induk. Jadi ini harus disampaikan juga kepada masyarakat, harus proporsional,” ungkap Arief, yang sempat menjadi Plt Menteri Pertanian saat Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri karena kasus dugaan korupsi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us