Jakarta, IDN Times - Promo diskon tambah daya listrik buat pelanggan PLN masih berlaku sampai 31 Oktober 2021. Dengan promo tersebut, pelanggan PLN bisa tambah daya dengan harga spesial Rp202.100.
Promo Super Dahsyat tersebut telah digelar sejak 1 Oktober 2021. Ada beberapa cara untuk bisa mendapatkan promo diskon tambah daya tersebut.
Adapun tarif normal tambah daya misalnya untuk pelanggan 1.300 VA yang mau menaikkan daya menjadi 5.500 VA dikenakan biaya Rp4.069.800.
Promo diskon tambah daya ini dapat dinikmati pelanggan tegangan rendah 1 phasa daya 450 VA sd 4.400 VA. Pelanggan tersebut dapat menaikan daya untuk semua golongan tarif dengan daya akhir sampai dengan daya 5.500 VA.
Untuk mengikuti program tersebut, pelanggan pelanggan bisa mengakses aplikasi PLN Mobile dengan melakukan redeem kode promo HLN76. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi mengatakan promo listrik Super Dahsyat lebih mudah diakses melalui PLN Mobile. Aplikasi PLN Mobile bisa diunduh di Play Store atau App Store.
“PLN masih membuka kesempatan untuk pelanggan mengikuti dan manfaatkan promo listrik Super Dahsyat. Semoga promo tambah daya ini mendukung menggeliatnya ekonomi kerakyatan di Indonesia,” kata Agung dalam keterangan resminya yang dikutip, Senin (25/10/2021).
Hingga 21 Oktober lalu, PLN mencatat hampir 112 ribu pelanggan telah mengikuti program diskon tambah daya listrik dengan harga spesial Rp 202.100.
Agung mengatakan pencapaian ini jauh di atas target yang ditetapkan PLN. Sebelumnya, perseroan membidik 42.203 pelanggan di seluruh Indonesia bakal mengikuti promo tersebut.
"Antusiasme pelanggan sungguh luar biasa. Persentase nasional yang telah mengikuti program Super Dahsyat Hari Listrik Nasional sudah 265,32 persen dari target kami, atau 111.975 pelanggan," ucap Agung.
PLN mencatat pelanggan terbanyak yang mengikuti promo tersebut berada di wilayah Jawa Barat dengan lebih dari 20 ribu pelanggan, Jawa Timur dengan lebih dari 15 ribu pelanggan, dan Jawa Tengah lebih dari 12 ribu pelanggan.
Apabila dilihat dari target korporasi, Bali menjadi yang tertinggi dengan jumlah pelanggan yang mengikuti sebanyak 1.819 atau 928 persen dari target sebesar 196 pelanggan. Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati urutan kedua terbanyak, dengan jumlah pelanggan yang mengikuti sebanyak 2.897 pelanggan atau 877,88 persen dari target 330 pelanggan. Diikuti Maluku dengan 1.772 pelanggan atau 673 persen dari target sebanyak 263 pelanggan.
"Kami berharap program ini bisa membantu masyarakat dan para pelaku usaha agar bisa lebih produktif dan sejahtera sehingga perekonomian nasional juga makin tumbuh," tutur Agung.