Bertemu PM Australia di G20, Jokowi Ingin Maksimalkan IA-CEPA

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, di sela kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Dalam pertemuan itu, Jokowi mengaku senang bisa kembali bertemu dengan Anthony.
“Senang bertemu kembali setelah terakhir kunjungan Yang Mulia bulan Juni lalu di Bogor. Saya sangat menghargai kehadiran Yang Mulia pada KTT G20 ini serta dukungan Australia sepanjang Presidensi Indonesia,” ujar Jokowi, Senin (14/11/2022).
1. Jokowi apresiasi nilai perdagangan antara Indonesia dan Australia

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi nilai perdagangan antara Indonesia dan Australia. Dia menjelaskan, nilai perdagangan antara kedua negara kini mencapai 12,64 miliar doal AS pada 2021.
Angka tersebut naik sebesar 76,84 persen. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian mendorong agar Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) untuk dimaksimalkan.
“Kita harus terus memaksimalkan implementasi IA-CEPA guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi,” ucap dia.
2. Jokowi undang PM Australia hadir di acara ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik

Lebih lanjut, Jokowi kemudian mengundang PM Australia untuk hadir di agenda ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik pada 2023. Dalam acara tersebut, Indonesia menjadi Ketua ASEAN 2023.
“Di bawah keketuaan Indonesia, tahun depan saya undang Australia berpartisipasi pada Indo-Pacific Infrastructure Forum,” kata dia.
3. Jokowi ajak Australia kerja sama industri baterai listrik

Sementara itu, di agenda Presidensi B20 Bali, Jokowi mengajak Perdana Menteri Australia untuk bekerja sama dalam industri baterai listrik.
"Di Asutralia ada litium, kita punya nikel, kalau digabung itu sudah menjadi baterai mobil listrik, tapi saya minta kepada Perdana Menteri Albanese untuk litiumnya bisa dibawa ke Indonesia saja," kata Jokowi.