Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BI: Rupiah Lanjut Menguat sejak The Fed Tahan Suku Bunga Acuan

Kantor Bank Indonesia (BI). IDN Times/Hana Adi Perdana

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan nilai tukar rupiah mengalami penguatan, setelah Federal Reserve atau The Fed menahan suku bunga acuan dalam rentang 5,25 hingga 5,5 persen dalam pertemuan yang digelar Kamis (2/11/2023) dini hari.

“Pascapernyataan The Fed, rupiah menguat alhamdulillah,” ujar Perry dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (3/11/2023).

1. BI janji perkuat stabilisasi rupiah

Karyawati menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir

Berdasarkan data Bloomberg kemarin (2/11/2023), nilai tukar rupiah dibuka pada level Rp15.875 per dolar AS dan pada sore harinya, rupiah ditutup menguat pada level Rp15.855 per dolar AS.

Tren penguatan rupiah masih berlanjut hingga hari ini. Kurs rupiah menguat 127,50 poin atau 0,80 pada penutupan perdagangan akhir pekan, yakni di level Rp15.727,5 per dolar AS.

Perry mengatakan penguatan rupiah tersebut juga didukung oleh koordinasi yang kuat, baik dari sisi fiskal maupun moneter. Dengan begitu, ia berjanji langkah penguatan stabilitas nilai tukar rupiah juga akan terus dijalankan.

2. BI proyeksi The Fed masih kerek suku bunga di Desember

Chairman Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell pada Rabu (21/9/2022) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) untuk kelima kalinya tahun ini. (dok. YouTube Washington Post)

Perry memperkirakan suku bunga The Fed masih akan meningkat di akhir tahun. Kenaikan pada Desember 2023 diklaimnya akan menjadi kenaikan yang terakhir.

"Peningkatan tingkat imbal hasil US Treasury juga diperkirakan dapat mengerem permintaan agregat sehingga inflasi diperkirakan dapat terkendali," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan penguatan dolar AS yang terjadi secara signifikan telah memicu pelemahan berbagai mata uang banyak negara, termasuk nilai tukar rupiah. 

Dia menjelaskan rupiah melemah 2,34 persen (year to date/ytd), depresiasi dinilainya jauh lebih baik dibandingkan dengan sejumlah mata uang di kawasan di antaranya ringgit Malaysia dan baht Thailand masing-masing 7,82 dan 4,39 persen ytd.

"Peningkatan indeks dolar AS tersebut memberikan tekanan depresiasi terhadap mata uang counterpart-nya, seperti yen Jepang dan dolar Australia, yang masing-masingnya terdepresiasi 12,61 dan 6,72 persen (ytd)," jelasnya. 

3. Rincian suku bunga The Fed sepanjang tahun 2023

infografis gerakan rupiah (IDN Times/Aditya Pratama)

Rincian suku bunga The Fed sepanjang tahun 2023:

  • Februari suku bunga menjadi 4,50 persen-4,75 persen
  • Maret suku bunga menjadi 4,75 persen-5,00 persen
  • Mei suku bunga menjadi 5,00 persen-5,25 persen
  • Juni suku bunga tetap 5,00 persen-5,25 persen
  • Juli suku bunga naik jadi 5,25-5,5 persen
  • September suku bunga tetap 5,25 persen-5,5 persen
  • November suku bunga tetap 5,25 persen-5,5 persen 
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us