BI Tahan Suku Bunga, Rupiah Menguat ke Rp16.708 per Dolar AS

- Pasar cermati dinamika bank sentral AS
- Pelaku pasar mencermati sinyal kekuatan pasar tenaga kerja dan tekanan upah di AS.
- Pejabat The Fed mengisyaratkan kehati-hatian untuk penurunan suku bunga lebih lanjut.
- Presiden AS Donald Trump telah memutuskan calon Ketua The Fed berikutnya, meresahkan investor.
- Bank Indonesia pertahankan suku bunga acuan sesuai prediksi
- BI mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate pada 4,75 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar.
- BI juga menetapkan suku bunga Deposit Facility se
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah berhasil ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (19/11/2025). Penguatan terjadi dipengaruhi sejumlah sentimen.
Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp16.708 per dolar AS, menguat 43 poin atau 0,26 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp16.751 per dolar AS.
1. Pasar cermati dinamika bank sentral AS
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menyatakan penguatan rupiah dipengaruhi pelaku pasar yang mencermati sinyal dari AS. Fokus utama adalah laporan penggajian non-pertanian (Non-Farm Payroll) AS September yang akan dirilis Kamis.
"Pelaku pasar mencermati sinyal kekuatan pasar tenaga kerja dan tekanan upah. Data yang lebih lemah dari perkiraan dapat meningkatkan harapan penurunan suku bunga Federal Reserve," ujarnya.
Saat ini, pejabat The Fed mengisyaratkan kehati-hatian untuk penurunan suku bunga lebih lanjut. Sebab, inflasi (kenaikan harga) masih tinggi, dan pertumbuhan ekonomi AS tetap tangguh (kuat). Kondisi ini membuat pasar hanya memperkirakan peluang moderat untuk penurunan suku bunga 25 basis poin pada Desember.
Menambah ketidakpastian, Presiden AS Donald Trump mengatakan telah memutuskan calon Ketua The Fed berikutnya, meskipun masa jabatan Ketua The Fed saat ini, Jerome Powell, baru berakhir Mei 2026.
"Spekulasi tentang calon baru telah meresahkan investor yang khawatir tentang independensi bank sentral," kata Ibrahim.
2. BI pertahankan suku bunga acuan sesuai prediksi
Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) hari ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate pada 4,75 persen, sesuai dengan ekspektasi atau perkiraan sebagian besar pasar.
"Sesuai ekspektasi pasar, Bank Indonesia hari ini, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate," tuturnya.
Selain itu, BI juga menetapkan suku bunga Deposit Facility sebesar 3,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,50 persen.
Sejak awal 2025, BI telah memangkas suku bunga sebanyak lima kali dengan total pemangkasan mencapai 125 basis poin (bps), dari 6 persen di akhir 2024 menjadi 4,75 persen saat ini.
3. Rupiah diproyeksikan melemah di perdagangan Kamis
Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 43 poin di level Rp16.708, setelah sebelumnya sempat menyentuh penguatan 45 poin. Posisi penutupan ini lebih baik dibandingkan penutupan sebelumnya.
Untuk perdagangan Kamis (20/11/2025), Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun diperkirakan ditutup melemah di rentang Rp16.700 hingga Rp16.750 per dolar AS.
















