Bos PT Timah Pastikan Tidak Terlibat Kasus Korupsi Rp271 Triliun

Jakarta, IDN Times -Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk atau TINS Ahmad Dani Virsal menegaskan dirinya tak terlibat dalam kasus korupsi yang sedang diselidiki oleh pihak kejaksaan, yang terjadi dalam rentang waktu 2015 hingga 2022.
Kasus yang dimaksud adalah korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah periode 2015-2022.
“Saya sendiri sangat terbuka dan memastikan saya tidak terlibat dalam kejadian yang sudah terjadi selama ini dari 2015 sampai 2022 yang sedang diangkat oleh pihak kejaksaan,” kata dia dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4/2024).
1. TINS pastikan tak ada yang ditutup-tutupi oleh perusahaan

Virsal menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas pembentukan panitia kerja (panja) oleh Komisi VI DPR RI yang akan membantu mencari solusi untuk setiap permasalahan yang terjadi di PT Timah.
“Dan saya yakin, saya optimis sebenarnya kita pasti punya jalan keluarnya, kalau semuanya melototin ini pasti ada jalan keluarnya, apalagi perusahaan ini perusahaan publik sesungguhnya dan tidak ada yang kita tutup-tutupi,” ujarnya.
Dia juga menegaskan perlunya upaya lebih besar untuk pemulihan, baik dari segi internal perusahaan maupun dukungan dari pihak luar, termasuk anggota Komisi 6 DPR RI.
2. TINS akui adanya kelemahan dalam kerja sama dengan mitra

Dalam beberapa bulan terakhir, PT Timah telah berusaha menyusun program-program pemulihan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi. Program tersebut tidak hanya fokus pada faktor eksternal, tetapi juga menyoroti perlunya perbaikan dalam budaya dan kebiasaan perusahaan.
Meskipun perusahaan tidak dalam kondisi optimal, Virsal menekankan perlunya melakukan analisis mendalam untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki dengan prioritas.
Dia juga mengakui kelemahan dalam kerja sama dengan mitra selama ini yang tidak sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG), sehingga memerlukan pengawasan yang lebih ketat untuk memperbaikinya.
“Ada beberapa memang yang menjadi kelemahan ketika kerja sama-kerja sama dengan mitra-mitra selama ini tidak dilakukan secara GCG dan perlu pengawasan yang lebih ketat lagi,” ujarnya.
3. TINS sudah memulai reformasi organisasi sejak Januari

Virsal menjelaskan, PT Timah sedang mengalami proses reformasi organisasi yang dimulai sejak awal Januari. Reformasi melibatkan restrukturisasi tupoksi dan kewenangan untuk meningkatkan efisiensi, terutama dalam hal komunikasi, delegasi tugas, dan pengambilan keputusan.
Tujuannya adalah untuk mempercepat layanan kepada masyarakat, khususnya dalam kerja sama dengan para penambang masyarakat, dengan harapan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan.
“Jadi sudah berjalan dari awal Januari kemarin dengan penataan kembali tupoksi dan kewenangan,” tambah dia.