Pekerja mengangkut tebu ke atas truk untuk dibawa ke PG Assembagoes Situbondo. ANTARA/Novi Husdinariyanto
Ghani mengatakan, PTPN sudah mempunyai program meningkatkan produktivitas petani, dari 5 ton per ha, menjadi 8 ton per ha. Untuk mencapai target itu, PTPN akan memasok varietas tebu terbaik ke petani-petani lokal, menerapkan teknologi pertanian, dan sebagainya.
“Jadi kami dalam empat tahun ke depan membangun petani dari mulai memberi varietas yang bagus, membangun teknologi pertanian yang bagus, dan perbaikan pabrik gula (PG) kami,” ujar Ghani.
Targetnya, pada 2028 produktivitas petani tebu bisa meningkat, sehingga biaya pokok produksi bisa ditekan 50 persen.
“Kalau ini tercapai, maka struktur biaya petani turun dari Rp12 ribu ke Rp6 ribu,” tutur Ghani.
Pada akhirnya, PTPN menargetkan harga gula di tingkat konsumen juga bisa menurun.
“Ketika produktivitas petani meningkat 50 persen, lalu ongkos produksi Rp6 ribu, maka otomatis petani akan berlipat-lipat pendapatannya, di situlah barangkali petani kita minta supaya menurunkan harga gulanya supaya konsumen mendapatkan harga gula yg bagus,” ujar Ghani.