Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Umum Pemuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono. (IDN Times/Trio Hamdani)

Intinya sih...

  • Demonstrasi mahasiswa adalah hak demokrasi yang dilindungi undang-undang, menurut Ketua Umum Pemuda Tani Indonesia.
  • Mahasiswa diminta mewakili seluruh rakyat Indonesia dengan mendukung program pemerintah yang sejalan dengan kepentingan bersama.
  • Pentingnya efisiensi pengelolaan anggaran pemerintah dan upaya membangun ketahanan pangan dari dalam negeri disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Pemuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono menanggapi aksi demonstrasi mahasiswa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Pria yang juga Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra itu menegaskan demonstrasi tersebut merupakan hak demokrasi yang dilindungi oleh undang-undang dan tidak menjadi masalah.

"Beberapa hari ini kita melihat banyak rekan-rekan, mahasiswa turun untuk demo. Ini adalah hak demokrasi yang dilindungi oleh undang-undang, tidak masalah," kata dia di JICC, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/2/2025).

1. Mahasiswa diminta ikut mewakili suara para petani

Ketua Umum Pemuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono. (IDN Times/Trio Hamdani)

Meski tak mempersoalkan aksi demo mahasiswa, keponakan Presiden Prabowo Subianto itu mengajak mahasiswa dan generasi muda untuk tetap mendukung program-program pemerintah yang sejalan dengan kepentingan bersama.

Dia mendorong mereka untuk benar-benar mewakili seluruh rakyat Indonesia dengan menggali informasi langsung dari para petani mengenai manfaat program-program yang telah dijalankan dalam 100 hari pemerintahan Prabowo.

"Tolong, berikan informasi coba, kalau memang mahasiswa mewakili rakyat wakililah seluruh rakyat Indonesia. Tanyakan para petani yang ada penting nggak program-program yang sudah dijalankan 100 hari terakhir, bermanfaat gak?" ujarnya.

2. Pemerintah efisiensi anggaran untuk hal produktif

Ketua Umum Pemuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono. (IDN Times/Trio Hamdani)

Dia menekankan pentingnya efisiensi dalam pengelolaan anggaran pemerintah yang saat ini tengah didorong oleh Presiden Prabowo. Sebab, selama ini banyak alokasi anggaran yang tidak produktif. Oleh karenanya, anggaran negara perlu dialihkan ke sektor-sektor yang lebih produktif, seperti sektor pangan.

"Sudah lama, keseringan, banyak alokasi anggaran itu tidak produktif, teman-teman. Ini yang mau diselamatkan, ini yang mau dialokasikan kepada sektor-sektor produktif, salah satunya pangan," tuturnya.

3. Generasi muda diharap dukung ketahanan pangan

Ilustrasi sawah (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu mengakui Indonesia masih ketergantungan pada impor komoditas strategis. Itu menjadi tantangan yang harus segera diatasi. Menurutnya, pemerintah saat ini tengah berupaya mengatasinya.

"Apa yang sedang dilakukan oleh pemerintah ini adalah untuk memutarbalikan kondisi karena kita tidak mau ke depan kita bergantungan kepada negara-negara lain," tuturnya.

Dia menekankan ketahanan pangan harus dibangun dari dalam negeri, mengingat beberapa negara telah mulai membatasi ekspor komoditas mereka. Dengan kata lain, Indonesia tidak bisa mengandalkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Budi juga menegaskan upaya mewujudkan kemandirian pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi membutuhkan kerja sama semua pemangku kepentingan.

Pemerintah, sebagai pengarah kebijakan, memiliki peran dalam menentukan arah pembangunan, namun juga harus memberikan ruang bagi seluruh pihak yang ingin berkontribusi, termasuk generasi muda.

"Tugas pemerintah itu salah satunya memberikan ruang bagi anak-anak muda yang mau menggunakan otak dan pikirannya untuk memajukan dunia pertanian di Indonesia," tambahnya.

Editorial Team