Bukan cuma Beras, Indonesia juga Impor Gandum Besar-besaran!

Jakarta, IDN Times - Meningkatnya kebutuhan beras di dalam negeri, serta produksi yang terbatas akibat musim kemarau panjang menyebabkan pemerintah mengimpor beras. Impor beras dilakukan mulai 2022 lalu, di mana sebelumnya Indonesia tak mengimpor beras sejak tahun 2018.
Kini, Indonesia mengimpor 1,5 juta-2 juta ton beras per tahun. Selain itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan, Indonesia juga masih bergantung dengan impor gandum.
"Ingat kita memang makan beras, tetapi kita masih impor 11 juta ton gandum. Karena negara ini besar, besar sekali," kata Jokowi dalam acara Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2023).
1. RI impor gandum dari Rusia dan Ukraina

Jokowi mengatakan sebagian besar gandum yang dikirim ke Indonesia berasal dari Rusia dan Ukraina. Sehingga, harganya pun tinggi karena ada konflik geopolitik di kedua negara tersebut yang berimbas pada produksi gandum.
"Dari mana 11 juta ton? 30 persen dari Ukraina dan Rusia. Untuk mi, roti yang kita makan, 30 persen dari sana sehingga harganya jadi sedit naik," ucap Jokowi.
2. Produksi beras harus bertambah

Jokowi mengatakan, penambahan jumlah penduduk menyebabkan produksi beras di Indonesia harus ditingkatkan. Namun, karena kemampuan Indonesia belum bisa menutupinya, maka impor terpaksa dilakukan.
"Beras hati-hati karena masih ada 1,5—2 juta ton harus impor karena produksi dalam belum mencukupi karena penduduk terus bertamahah. 278 juta tahun ini, sebelumnya 270 juta. Sehingga, produksi beras harus nambah," ucap Jokowi.
3. Jokowi sebut harga beras di Indonesia termasuk paling murah dibandingkan negara lain

Pasokan beras yang terbatas menyebabkan harga beras di Indonesia juga naik. Namun, menurut Jokowi, harga beras di Indonesia sekitar Rp13 ribu per kg masih lebih murah dibandingkan negara lain.
"Di singapura rata-rata sudah Rp21.600, Brunei Darussalam sudah mencapai rata-rata Rp37 ribu, tetangga kita di Timor Leste sudah Rp20.000, kita masih Rp10.800—Rp13 ribu. Memang kita naik tetapi globalnya seperti itu," ucap Jokowi.
Namun, dia memastikan pemerintah akan tetap berupaya menekan harga beras di Indonesia. "Tetapi kita berusaha akan terus menekan harga agar turun dan kembali normal," ucap Jokowi.