Bulog Gencarkan Penyaluran Beras demi Atasi Kelangkaan

- Bulog menggunakan tujuh saluran distribusi beras ke berbagai daerah, termasuk pemerintah, ritel swasta, Koperasi Desa Merah Putih, dan BUMN.
- Meski pendistribusian sudah digencarkan, namun Rizal mengakui pendistribusian masih membutuhkan waktu karena permintaannya besar.
- Sejumlah ritel mengalami kelangkaan beras sebelumnya, namun Ketua Umum Aprindo memperkirakan stok akan mulai pulih dalam sepekan ke depan.
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, pihaknya telah menggencarkan distribusi beras. Hal ini dilakukan untuk merespons kelangkaan dan mahalnya beras di pasaran.
"Kami sudah menggerakkan penyaluran beras ini melalui tujuh saluran," ujarnya di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Sabtu (6/9/2025).
1. Bulog libatkan tujuh saluran distribusi

Rizal menjelaskan, Bulog menggunakan tujuh saluran pendistribusian beras ke berbagai daerah, mulai dari pemerintah, hingga ritel swasta.
Bulog menyalurkan ke pengecer di seluruh pasar di Indonesia, ke Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), dan Kementerian/Lembaga. Lalu, Bulog juga menyalurkan ke pemerintah daerah, binaan Bulog, dan BUMN.
"BUMN itu kan ada banyak. Ada PTPN, ada Pegadaian, ada ID Food, macam-macam. Nah itu juga kita libatkan, termasuk outlet-outlet binaan dari Bulog sendiri yang namanya RPK-RPK (Rumah Pangan Kita), itu juga kita libatkan. Kita ada puluhan ribu RPK, itu kita libatkan," ujarnya.
"Nah termasuk juga dengan retail modern, yaitu Alfamart, Indomaret, maupun retail modern yang di masing-masing daerah," lanjutnya.
Bahkan, Bulog juga melibatkan TNI-Polri. Hal ini dilakukan untuk membantu pendistribusian.
"Bahkan kami sinergikan juga lewat TNI-Polri mas, untuk terlibat dalam kegiatan penjualan beras. Dan bahkan juga teman-teman Kejaksaan pun kemarin sempat melaksanakan gerakan pasar murah," ucapnya.
2. Distribusi butuh waktu

Meski pendistribusian sudah digencarkan, namun Rizal mengakui pendistribusian masih membutuhkan waktu. Apalagi permintaannya sangat besar.
"Penyalurannya butuh waktu, sedangkan yang butuh kan besar ya, demandnya besar, penyalurannya kami akan masifkan," ujarnya.
"Makanya kami melibatkan seluruh stakeholder pemerintah Indonesia. Dan kami kemarin juga sudah melaksanakan gerakan pangan murah serentak dengan 7 ribu titik tempat penjualan outlet itu, alhamdulillah," sambuungnya.
3. Beras sempat langka di sejumlah ritel

Sebelumnya, pasokan beras di sejumlah ritel sempat mengalami kelangkaan. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin mengatakan, stok beras memang sudah lama belum pulih.
"Memang untuk stok-stok tertentu misalnya beras, untuk saat ini keadaannya memang belum full terisi," kata Solihin kepada IDN Times.
Solihin memperkirakan, stok beras di minimarket, supermarket, hingga hypermarket akan mulai pulih dalam sepekan ke depan. Apalagi, pemerintah sudah menggencarkan penyaluran beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) penugasan khusus.
"Mudah-mudahan minggu depan dengan alur logistik yang lancar insyaallah juga terisi dengan baik seperti itu," ucap Solihin.
Selain itu, dia memastikan pasokan bahan pokok selain beras masih dalam kondisi aman.
"Sejauh ini ya, sampai hari ini aman," ujar Solihin.