Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BUMN Pertanian Belum Masuk Danantara, Ini Alasannya

Danantara Indonesia (IDN Times/Mohamad Rakan)
Intinya sih...
  • Wamentan: BUMN pertanian belum masuk ke Danantara karena sifat komersialnya
  • Alasan utama BUMN pertanian fokus pada swasembada pangan, bukan investasi komersial

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyatakan badan usaha milik negara (BUMN) di sektor pertanian belum akan masuk ke dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Dia menjelaskan, Danantara memiliki sifat komersial dengan tujuan investasi yang mendatangkan keuntungan, baik bagi negara maupun masyarakat.

"Danantara ini kan sifatnya komersil. Sifatnya adalah investasi yang mendatangkan keuntungan yang besar bagi negara, bagi rakyat kan gitu ya. Nah, beberapa BUMN di sektor pertanian ini, sementara belum masuk ke Danantara dulu," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).

1. BUMN pertanian fokus pada target swasembada pangan

Ilustrasi petani sedang membajak sawah di wilayah Lombok Barat, NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sudaryono menjelaskan, alasan BUMN di sektor pertanian belum bergabung dengan Danantara, yakni karena peran utamanya lebih bersifat pengabdian kepada masyarakat.

Dia menyebut, BUMN pertanian berfokus pada penyediaan pupuk, penyerapan gabah, dan berbagai tugas lain yang mendukung ketahanan pangan nasional alias swasembada pangan. Oleh karena itu, Danantara belum mencakup sektor pertanian, yang memiliki karakteristik berbeda dari sektor-sektor lain yang lebih berorientasi komersial.

"Jadi kita, sementara ini kita fokus bagaimana mengamankan instruksi dari Presiden untuk swasembada," tuturnya.

2. Swasembada pangan membutuhkan dukungan BUMN

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sudaryono menekankan pencapaian swasembada pangan memerlukan berbagai faktor pendukung. Dia menjelaskan benih dan pupuk harus disediakan oleh BUMN, sementara kebutuhan air didanai melalui APBN.

Menurutnya, swasembada hanya bisa diwujudkan dengan menanam secara nyata. Dia menegaskan tanpa proses tanam yang konkret, swasembada pangan tidak akan tercapai.

"Swasembada itu harus dengan nanam, harus ada input nanamnya baru kita bisa tanam. Intinya itu," ujarnya.

3. Semua BUMN akan masuk ke Danantara untuk konsolidasi

Danantara Indonesia (IDN Times/Mohamad Rakan)

Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Perkasa Roeslani menyatakan seluruh badan usaha milik negara (BUMN) bakal masuk Danantara, bukan hanya 7 perusahaan.

"Ya kan memang nanti yang masuk ke Danantara ini adalah keseluruhan ya, bukan hanya 7 BUMN," kata dia dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Langkah tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan mengonsolidasikan semua aset untuk meningkatkan nilai perusahaan. Tujuan utamanya adalah menciptakan lapangan kerja, sejalan dengan pesan utama yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Memang kita akan coba tingkatkan, memang ada stage-stage-nya gitu ya yang kita akan konsolidasikan semua aset ini, supaya create the value," ujar Rosan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us