BUMN Rekind Selamat dari Pailit, Erick Thohir: Alhamdulillah

Jakarta, IDN Times - PT Rekayasa Industri (Rekind) telah meraih kesepakatan perdamaian alias homologasi dalam proses restrukturisasi melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
BUMN tersebut meraih persetujuan homologasi dari mayoritas kreditur. Suara mayoritas itu berhasil menyelamatkan Rekind dari ancaman pailit.
"Alhamdulillah perjanjian perdamaian (homologasi) PKPU Rekind telah disetujui pengadilan. 222 dari total 229 kreditor atau hampir 97 persen setuju dengan homologasi," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir dikutip dari keterangan resmi, Kamis (1/2/2024).
1. Rekind bisa lanjutkan perbaikan kinerja perusahaan

Dengan keputusan homologasi tersebut, Rekind sebagai perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang rancang bangun industri atau yang dikenal sebagai engineering, procurement, dan construction (EPC) bisa melanjutkan proses restrukturisasi demi memperbaiki kinerja perusahaan.
"Dengan perdamaian PKPU ini, berarti Rekind bisa meneruskan proses restrukturisasi dan transformasinya," kata Erick.
2. Erick sebut Rekind punya peran vital dalam PSN

Erick mengatakan, sejak awal dirinya ingin memastikan perusahaan yang terancam pailit itu bisa selamat. Sebab, menurutnya, Rekind memiliki peran vital dalam mendukung proyek strategis nasional (PSN).
"Sejak awal, kita ingin memperbaiki Rekind karena kita tentu tidak ingin kehilangan backbone atau tulang punggung inovasi Indonesia seperti Rekind," tutur Erick.
3. Rekind telah digugat pailit berkali-kali

Sebelumnya, Rekind telah digugat PKPU berkali-kali. Tercatat, sampai Agustus 2023, anak usaha PT Pupuk Indonesia tersebut telah digugat pailit sebanyak delapan kali. Salah satu gugatannya berasal dari krediturnya, yakni PT Cladtek Bi Metal Manufacturing, PT Prima Kana Energy, PT Multitek Mitra Sejati, PT Tri Karya Teslatama, dan sebagainya.
Berdasarkan laporan keuangan Pupuk Indonesia pada 2022, Rekind mencatatkan kerugian tahun berjalan sebesar Rp1,3 triliun pada periode tersebut. Perusahaan juga mengalami defisit modal Rp6,86 triliun.
Modal kerja perusahaan berada di posisi negatif Rp6,57 triliun, dengan arus kas dari aktivasi operasi negatif Rp143,31 miliar. Aset perusahaan juga sudah menciut, hanya tersisa Rp5,56 triliun per akhir 2022, dari sebelumnya Rp7,78 triliun.
Saat ini, sebanyak 90,06 persen saham Rekind dikantongi Pupuk Indonesia, 4,97 persen dimiliki PT Pupuk Kalimantan Timur atau PKT, dan 4,97 persen dimiliki pemerintah.