Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Sri Mulyani agar Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Masuk APBN

Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam rapat KSSK kuartal I 2024 (IDN Times/Triyan)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam rapat KSSK kuartal I 2024 (IDN Times/Triyan)
Intinya sih...
  • Menteri Keuangan menyiapkan APBN 2025 untuk program makan bergizi gratis yang diusulkan Prabowo-Gibran.
  • Pemerintah akan mengoptimalkan pendapatan negara melalui reformasi perpajakan dan pelayanan, serta memperhatikan kondisi lingkungan global.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tengah menyiapkan sejumlah strategi dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 agar program makan bergizi gratis, yang diusulkan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran bisa berjalan.

Oleh karena itu, pihaknya menyusun kerangka besar terkait APBN, termasuk postur hingga pendapatan untuk pemerintahan baru.

"Ada transisi pemerintahan baru, tapi berdasarkan siklus APBN tetap dipersiapkan oleh pemerintahan ini, maka kita konsultasi dan semuanya selalu menanyakan tentang makan siang gratis. Jadi, kami memberikan kerangka besar, amplop besarnya. Ini loh APBN yang nanti kami sampaikan kepada pemerintahan baru, posturnya seperti ini,” kata Sri Mulyani dalam Seminar Nasional Jesuit Indonesia di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

1. Kemenkeu lanjutkan reformasi

Menkeu Sri Mulyani (Instagram/Sri Mulyani)
Menkeu Sri Mulyani (Instagram/Sri Mulyani)

Sri Mulyani mengakui sisi pendapatan negara menghadapi tantangan dari berbagai aspek. Namun, pemerintah akan mengoptimalkan pendapatan negara melalui berbagai langkah reformasi dari sisi perpajakan.

"Kita terus reformasi dari sisi perpajakan, memperkuat institusi, membersihkan dari korupsi, serta meningkatkan investasi di bidang digital, sehingga prosesnya menjadi jauh lebih pasti dan minim korupsi, atau mengurangi interaksi sehingga celah korupsi ditutup,” ujar dia.

Selain itu, sisi pelayanan pun akan terus diperbaiki dengan terus memperhatikan kondisi lingkungan global yang dinamis.

"Oleh karena itu, kita tetap bersiap dan berjaga untuk mengatasi berbagai kemungkinan dampak dari rambatan gejolak global," ujarnya.

2. Kualitas SDM harus terus ditingkatkan

Ilustrasi SDM unggul (Sumihai Teknologi Indonesia)
Ilustrasi SDM unggul (Sumihai Teknologi Indonesia)

Lebih lanjut dia mengatakan, tidak ada negara berpendapatan tinggi tanpa kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik. Dengan begitu, pemerintah berkomitmen melakukan berbagai upaya untuk bisa meningkatkan kualitas SDM, di antaranya penyediaan anggaran pendidikan sebesar 20 persen, kesehatan 6 persen, dan jaminan sosial 50 persen dari APBN.

Pemerintah juga turut mendorong dari sisi infrastruktur untuk mendukung produktivitas dan mobilitas masyarakat agar terjadi pemerataan ekonomi.

“Jadi, mau itu dalam bentuk pendidikan, kesehatan, jaminan sosial menggunakan program makan siang atau makanan bergizi, itu semuanya tujuannya untuk memperbaiki SDM,” ujar Sri Mulyani.

3. Defisit APBN 2025 dirancang 2,45-2,82 persen terhadap PDB

Konferensi Pers APBN KiTa edisi Maret 2024 (IDN Times/Triyan)
Konferensi Pers APBN KiTa edisi Maret 2024 (IDN Times/Triyan)

Dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) menargetkan defisit APBN tahun anggaran 2025 berada pada rentang 2,45 persen hingga 2,82 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Meski baru penysunan awal, namun rentang defisit yang disusun pemerintah untuk tahun depan meningkat dibandingkan target defisit tahun ini sebesar 2,29 persen terhadap PDB. 

Sementara pendapatan negara ditargetkan di kisaran 12,14 persen hingga 12,36 persen terhadap PDB. Sedangkan belanja negara berada pada kisaran 14,59 persen hingga 15,18 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us

Latest in Business

See More

Ini Alasan 3 Anak Usaha Pertamina Mau Dilebur Jadi Satu

23 Sep 2025, 17:31 WIBBusiness