Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

CEO Nvidia Kunjungi China setelah AS Batasi Penjualan Chip, Ada Apa?

CEO Nvidia, Jensen Huang (總統府, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Nvidia CEO Jensen Huang kunjungi Beijing, memicu kehebohan di media sosial.
  • AS umumkan pembatasan baru terhadap chip AI H20, yang berdampak pada pendapatan Nvidia sebesar 5,5 miliar dolar AS.
  • Huang bertemu dengan Kepala Dewan China untuk Promosi Perdagangan Internasional dan pendiri perusahaan AI DeepSeek.

Jakarta, IDN Times – CEO Nvidia Jensen Huang tiba di Beijing dalam kunjungan mendadak pada Kamis (17/4/2025), yang memicu kehebohan di media sosial. Lawatannya terjadi hanya beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan pembatasan baru terhadap chip AI H20, satu-satunya chip yang sebelumnya masih bisa dijual ke China.

Menurut akun media sosial yang terafiliasi dengan media pemerintah, Huang datang atas undangan organisasi perdagangan. Dalam pertemuan dengan Ren Hongbin, Kepala Dewan China untuk Promosi Perdagangan Internasional, Huang menyampaikan harapannya. “China adalah pasar yang sangat penting bagi Nvidia,” katanya, dikutip dari CCTV, Kamis (17/4).

Kunjungan Huang juga dilaporkan China Daily, yang menyebut ini adalah kali kedua ia datang dalam tiga bulan terakhir.

1. AS rugikan Nvidia hingga miliaran dolar AS dengan aturan baru

Kantor utama Nvidia Israel (sebelumnya Mellanox), Yokneam, Maret 2023. (Amir Shtanger (אמיר שטנגר), CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Larangan terbaru dari pemerintah AS ditujukan pada GPU H20, versi daya rendah yang dirancang khusus agar lolos dari pembatasan era Biden. Pembatasan itu diberlakukan karena chip tersebut dianggap berisiko digunakan atau dialihkan ke superkomputer di China. Akibat kebijakan ini, Nvidia memperkirakan akan kehilangan pendapatan sebesar 5,5 miliar dolar AS (sekitar Rp92,8 triliun) pada kuartal ini.

Saham perusahaan langsung anjlok sekitar 7 persen pada Rabu (16/4/2025), sehari setelah aturan diumumkan. Dampak ini menambah tekanan pada sektor teknologi yang sebelumnya sudah terpukul oleh tarif impor tinggi dan pembatasan pasokan ke China. Pemerintah AS menyatakan keputusan ini sebagai bagian dari upaya mempertahankan dominasi dalam pengembangan AI.

Trump juga mengancam akan mengenakan tarif tambahan pada industri semikonduktor global untuk memaksa produksi dipindahkan ke wilayah AS. Hal ini mendorong Nvidia dan mitra produksinya seperti TSMC untuk menjanjikan investasi besar di negeri itu. Menurut Gedung Putih, langkah Nvidia adalah contoh nyata dari “efek Trump”.

2. Huang diskusikan desain chip baru bersama pendiri DeepSeek

DeepSeek (pexels.com/Matheus Bertelli)

Menurut laporan Financial Times, Huang juga bertemu Liang Wenfeng, pendiri perusahaan AI DeepSeek, saat berada di ibu kota China. Pertemuan itu membahas desain chip baru yang dapat menghindari larangan ekspor dari AS. DeepSeek sebelumnya mengguncang industri teknologi global lewat chatbot canggih yang dibuat dengan dana jauh lebih kecil dibanding pesaingnya.

Kemunculan DeepSeek membuat harga saham teknologi merosot tajam pada awal tahun. Kini, Komite China di DPR AS meminta Nvidia menjelaskan apakah DeepSeek pernah menerima chip yang masuk kategori larangan ekspor. Komite tersebut menyebut aplikasi AI itu sebagai “ancaman serius” terhadap keamanan nasional.

Huang sendiri tetap pada pendiriannya bahwa Nvidia akan menyeimbangkan kepatuhan hukum dan kemajuan teknologi.

“Kami akan terus melakukannya dan kami akan mampu melakukannya dengan baik,” kata Huang tahun lalu, dikutip dari The Guardian, Kamis (16/4). Pernyataan itu dilontarkan di tengah sorotan atas kedekatannya dengan sektor AI China.

3. Kunjungan Huang picu kehebohan dan jadi simbol tarik-menarik global

Pada 19 Maret 2016, Donald Trump mengadakan rapat umum di Fountain Park, Fountain Hills, Arizona. (Gage Skidmore, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Kehadiran Huang langsung jadi perbincangan hangat di media sosial China dan Taiwan. Ia dikenal sebagai figur selebritas di Taiwan, dengan banyak penggemar yang menyambutnya dalam kunjungan sebelumnya. Media lokal bahkan pernah melaporkan detail rutenya dengan penuh antusiasme.

Di saat yang sama, Presiden Trump terus melanjutkan kebijakan perdagangan agresif yang membuat pasar dunia gonjang-ganjing. Ia menetapkan tarif 145 persen untuk China dan hanya menurunkan tarif negara lain ke 10 persen dalam jeda 90 hari. Trump mengklaim banyak negara kini berebut untuk bernegosiasi ulang dengan AS.

Kamis lalu, ia menyatakan telah terjadi “kemajuan besar” dalam pembicaraan dagang dengan Jepang. Padahal Jepang tidak mengira Trump akan turun langsung dalam pertemuan hari Rabu, yang awalnya hanya dijadwalkan sebagai diskusi awal. PM Jepang, Shigeru Ishiba, mengatakan bahwa negosiasi tidak akan mudah, tapi Trump telah “menyatakan keseriusannya memberikan prioritas tertinggi” dalam perundingan itu.

Sumber referensi:

https://www.theguardian.com/technology/2025/apr/17/nvidias-ceo-surprise-visit-beijing-restricts-chip-sales-china

https://business.inquirer.net/520528/nvidia-ceo-in-beijing-as-us-tech-curbs-trade-war-threaten-sales/amp

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us