China Terapkan Tarif Antidumping Tinggi atas Impor Serat Optik AS

- Investigasi selama enam bulan menemukan pelanggaran aturan dagang oleh produsen serat optik AS.
- Tarif baru China sebesar 33,3-78,2 persen diberlakukan pada produsen utama AS hingga April 2028.
- Ketegangan dagang antara China dan AS memicu kekhawatiran industri global terhadap dampaknya.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah China resmi memberlakukan tarif antidumping terhadap impor serat optik asal Amerika Serikat (AS), pada Kamis (4/9/2025). Kebijakan baru ini diumumkan oleh Kementerian Perdagangan China sebagai upaya merespons temuan pelanggaran aturan dagang yang dilakukan oleh sejumlah produsen AS.
Langkah ini menyasar produk “cut-off shifted single-mode optical fiber” dengan besar tarif antara 33,3 persen hingga 78,2 persen. Penerapan tarif dilakukan usai investigasi selama enam bulan terkait dugaan pengelakan kebijakan antidumping sebelumnya oleh eksportir AS.
1. Investigasi enam bulan dan temuan pelanggaran
Kementerian Perdagangan China mengumumkan dimulainya investigasi anti-circumvention terhadap produk serat optik impor asal AS, pada Maret 2025. Proses ini diawali dari laporan produsen domestik yang menduga adanya praktik penghindaran tarif oleh eksportir AS.
"Hasil investigasi menunjukkan bahwa perusahaan AS telah mengelak dari kebijakan antidumping melalui ekspor produk yang sedikit dimodifikasi," menurut juru bicara Kementerian Perdagangan China, dilansir China Diplomacy.
Investigasi yang berlangsung sejak Maret hingga September 2025 menetapkan bahwa praktik curang ini merugikan industri serat optik domestik China sehingga diperlukan tindakan tegas untuk melindungi pasar dalam negeri.
2. Jumlah dan cakupan tarif baru
China memberlakukan tarif baru sebesar 33,3 persen hingga 78,2 persen pada sejumlah produsen utama Amerika seperti Corning Inc., OFS Fitel LLC, dan Draka Communications Americas Inc.
"Tarif ini akan berlaku hingga 21 April 2028, dan perusahaan yang terkena dampak dapat mengajukan peninjauan atau menggugat keputusan ini," jelas pernyataan resmi Kementerian Perdagangan China, dilansir Bloomberg.
Kebijakan tarif ini mencerminkan sikap tegas China dalam menjaga persaingan bisnis yang sehat di tengah memburuknya hubungan dagang antara kedua negara.
3. Reaksi internasional dan dampak lanjutan
Langkah China ini menyusul ketegangan dagang antara Beijing dan Washington terkait sektor teknologi dan telekomunikasi yang telah berlangsung sejak awal tahun 2025. Pemerintah AS sebelumnya juga telah menaikkan tarif beberapa produk asal China, sehingga memicu saling balas kebijakan dagang dari kedua belah pihak.
"Langkah Amerika tidak sesuai dengan aturan perdagangan internasional dan mencederai hak serta kepentingan China," ujar Komisi Tarif Dewan Negara China.
Pengenaan tarif baru ini memicu kekhawatiran pelaku industri global mengingat posisi strategis serat optik dalam jaringan telekomunikasi dan pengembangan teknologi canggih dunia.