Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

COVID-19 Masih Ada, Pengangguran di Indonesia Capai 8,75 Juta Orang

Ilustrasi Calon Pekerja migran Indonesia di Klungkung  (IDN Times/Wayan Antara)
Ilustrasi Calon Pekerja migran Indonesia di Klungkung (IDN Times/Wayan Antara)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran Indonesia sebesar 8,75 juta orang. Angka tersebut mengalami kenaikan dibanding Februari 2020 yang sebesar 6,39 juta orang.

Masih tingginya angka pengangguran disebabkan oleh masih adanya COVID-19 di Tanah Air.

"Pada Februari 2020 COVID-19 belum ada, sedangkan sekarang masih dibayang-bayangi (pandemik)," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/5/2021).

 

1. Angka pengangguran sempat melonjak di Agustus 2020

Ilustrasi Pengangguran akibat terkena PHK (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Pengangguran akibat terkena PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Jumlah pengangguran sempat mengalami kenaikan pada Agustus 2020. Pada saat itu, kondisi perekonomian memang tidak baik, Indonesia mengalami resesi.

BPS mencatat pengangguran di Agustus 2020 sebesar 9,77 juta orang. Angkanya membaik di Februari 2021 seiring dengan terjadinya pemulihan ekonomi.

"Tetapi kalau kita lihat perubahan dari Agustus 2020 ke Februari 2021 turun 1,02 juta," tuturnya.

 

2. Penduduk usia kerja bertambah

Ilustrasi Bekerja (IDN Times/Fiqih Damarjati)
Ilustrasi Bekerja (IDN Times/Fiqih Damarjati)

Sementara itu, terjadi penambahan pada penduduk usia kerja di Februari 2021. BPS mencatat penduduk usia kerja mencapai 205,36 juta lebih atau naik dibanding Februari 2020 yang mencapai 202,6 juta.

Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja yaitu 139,81 juta orang (68,08 persen), sisanya termasuk bukan angkatan kerja.

 

3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih resesi

Ilustrasi Resesi. IDN Times/Arief Rahmat
Ilustrasi Resesi. IDN Times/Arief Rahmat

Diberitakan sebelumnya, BPS telah merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2021. Hasilnya, ekonomi Indonesia masih minus 0,74 persen. Dengan hasil tersebut, perekonomian Indonesia masih mengalami resesi.

Pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen (yoy), kemudian di triwulan III-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mengalami minus 3,49 persen (yoy) dan di triwulan IV-2020 juga mengalami kontraksi minus 2,19 persen (yoy).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us

Latest in Business

See More

Mengenal Paper Trade, Cara Belajar Investasi Tanpa Risiko

24 Sep 2025, 07:04 WIBBusiness