- Siapa itu Prajogo Pangestu?
Prajogo Pangestu adalah pengusaha asal Indonesia sekaligus pendiri Barito Pacific Group, konglomerasi besar dengan bisnis di sektor energi, petrokimia, dan pertambangan. Menurut Forbes, Ia merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan Rp677,049 triliun. - Apa saja saham yang dimiliki Prajogo Pangestu di BEI?
Beberapa saham utamanya meliputi BRPT, TPIA, BREN, CUAN, CDIA, PTRO, dan sebagian kepemilikan di GZCO. Seluruhnya mencerminkan diversifikasi bisnis dari energi hingga agribisnis. - Siapa orang terkaya di Indonesia?
Per Oktober 2025, Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Indonesia versi majalah bisnis, Forbes.
7 Saham Prajogo Pangestu, CUAN hingga BRPT

- Prajogo Pangestu tercatat memiliki sejumlah saham di BEI seperti BRPT, TPIA, dan BREN.
- Diversifikasi portofolio Prajogo mencakup sektor energi, petrokimia, pertambangan, hingga agribisnis melalui berbagai emiten publik.
- Strategi ekspansi dan pengelolaan aset yang agresif menjadikan Prajogo sebagai figur sentral di pasar modal Indonesia.
Prajogo Pangestu adalah salah satu orang terkaya di Indonesia yang kini semakin menjadi perbincangan sejak saham-sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) meroket. Prajogo merupakan figur sentral yang mengendalikan sejumlah emiten besar di Barito Pacific Group.
Sepanjang tahun 2025, saham-saham yang berada di bawah kendali Prajogo mencatatkan kinerja yang luar biasa. Misalnya saja PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang melonjak 345,74% (YTD), diikuti oleh PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang naik hingga (747,66% sejak IPO).
Berikut daftar saham Prajogo Pangestu yang menarik diketahui.
1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

Sebagai perusahaan induk, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) memegang peranan penting dalam jaringan bisnis Prajogo Pangestu. Perusahaan ini bergerak di berbagai sektor, mulai dari energi terbarukan hingga properti dan kehutanan.
Prajogo tercatat memiliki sekitar 71,36% saham BRPT secara langsung. Hingga artikel ini ditulis pada Kamis, 9 Oktober 2025, saham BRPT mencatat kenaikan 345,74% secara year to date (YTD), dengan nilai transaksi asing mencapai Rp62,38 miliar.
2. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) merupakan anak usaha strategis BRPT yang bergerak di industri petrokimia terintegrasi. Prajogo menguasai 5,03% saham TPIA secara langsung di luar kepemilikan melalui BRPT.
Meskipun sempat mencatatkan rugi bersih pada kuartal pertama 2025, TPIA berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 37,3%, didukung oleh permintaan domestik yang kuat di sektor kimia dasar.
3. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

Saham Prajogo Pangestu juga tercatat ada di PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang bergerak di sektor pertambangan batu bara. Berdasarkan data keterbukaan, Prajogo memegang 84,08% saham CUAN secara langsung. Saham ini melantai di bursa pada 8 Maret 2023 dengan harga IPO Rp220 per saham dan mencatatkan enam kali auto-reject atas (ARA).
Sejak awal Oktober 2025, saham CUAN tercatat mengalami kenaikan harga sebesar 11,25%, dan menjadi salah satu yang paling banyak dibeli investor asing dengan nilai net buy mencapai Rp193,39 miliar. Selain itu, saham Prajogo Pangestu ini juga berhasil masuk ke MSCI Global Standard Indexes yang memperkuat citranya di kancah internasional.
4. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) merupakan emiten energi terbarukan di bawah Grup Barito Pacific yang fokus pada pembangkit panas bumi. IPO BREN pada 9 Oktober 2023 menjadi salah satu yang tersukses, dengan harga penawaran Rp780 per saham. Saat ini, harga BREN stabil di kisaran Rp7.700 per lembar.
Prajogo mengendalikan sekitar 64,6% saham BREN melalui BRPT, serta memiliki kepemilikan langsung yang terus meningkat. Sepanjang 2025, BREN membukukan kenaikan laba bersih 24,2% berkat ekspansi kapasitas dan permintaan tinggi terhadap energi ramah lingkungan.
5. PT Petrosea Tbk (PTRO)

PT Petrosea Tbk (PTRO) adalah perusahaan jasa pertambangan dan logistik yang menjadi bagian dari ekosistem bisnis Prajogo Pangestu melalui PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Kepemilikan saham tidak langsung Prajogo mencapai 29,56% melalui PT Caraka Reksa Optima, setara dengan sekitar 2,98 miliar lembar saham.
Secara kinerja, PTRO menunjukkan pertumbuhan signifikan sepanjang 2025. Pada kuartal pertama, laba bersih perusahaan melonjak 488,5% dibanding periode sebelumnya, menjadikannya salah satu emiten dengan peningkatan profit tertinggi di grup Barito.
6. PT Gozco Plantations Tbk (GZCO)

Prajogo Pangestu juga tercatat memiliki 7,84% kepemilikan di PT Gozco Plantations Tbk (GZCO), emiten yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit. Meski kepemilikan tidak langsung, strategi ini menjadi upaya diversifikasi investasi Prajogo di luar portofolio energi dan petrokimia.
Harga saham GZCO pada 2025 berada di kisaran Rp96 per lembar, relatif rendah namun stabil di tengah fluktuasi harga komoditas global. Melalui eksposur di Gozco, Prajogo memperluas jangkauan bisnisnya ke bidang perdagangan dan produksi minyak sawit mentah (CPO) yang berorientasi ekspor.
7. PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)

Prajogo Pangestu melalui PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) juga mengendalikan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), emiten baru di sektor infrastruktur energi dan logistik yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Juli 2025.
IPO CDIA menjadi salah satu yang paling menarik perhatian publik, dengan harga penawaran Rp190 per saham dan total dana yang dihimpun mencapai Rp2,37 triliun. Saham CDIA meroket hingga mengalami kenaikan lebih 747,66% sejak IPO.
Demikian daftar saham Prajogo Pangestu yang merupakan orang terkaya di Indonesia.