Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

DAIKIN Mulai Produksi Massal di RI, Kurangi Ketergantungan Impor AC

Kantor pusat PT Daikin Airconditioning Indonesia di Jakarta Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Kantor pusat PT Daikin Airconditioning Indonesia di Jakarta Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • PT Daikin Industries Indonesia (DIID) memulai produksi massal AC hunian di pabrik pertama skala penuh di Indonesia
  • Pabrik ini akan meluncurkan produk ke pasar Indonesia pada Juli 2025, dengan tujuan memperkuat posisi kepemimpinan DAIKIN di industri pendingin udara di Asia dan global
  • Produksi massal DAIKIN dapat mengurangi ketergantungan impor AC hunian, mendorong peningkatan kandungan lokal, serta memperkuat kemandirian dan rantai pasok domestik

Jakarta, IDN Times - PT Daikin Industries Indonesia (DIID) resmi mengumumkan dimulainya produksi massal AC hunian di pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia.

Representative Director, Chairman of the Board dan CEO Daikin Industries Limited, Masanori Togawa mengatakan fasilitas produksi skala penuh itu bakal meluncurkan produksi AC hunian yang diproduksi secara lokal ke pasar Indonesia pada Juli 2025.

"Dengan fasilitas produksi baru ini, kami dapat menghadirkan produk ke pasar Indonesia dengan lebih cepat dan andal, sekaligus memperkuat posisi kepemimpinan DAIKIN di industri pendingin udara di kawasan Asia maupun secara global,” kata Masanori Togawa dikutip Jumat, (17/5/2025).

1. Kurangi ketergantungan impor AC

DAIKIN meresmikan pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia. (dok. DAIKIN)
DAIKIN meresmikan pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia. (dok. DAIKIN)

Togawa mengatakan, pembangunan pabrik skala penuh itu adalah upaya lokalisasi operasional untuk menjalin hubungan erat dengan pasar lokal, serta menyelaraskan kegiatan bisnis DAIKIN dengan kebutuhan spesifik di masing-masing lokasi.

Seperti halnya pabrik DAIKIN di seluruh dunia, pabrik DAIKIN di Indonesia ini akan beroperasi dengan standar kualitas tinggi sama.

“Dengan demikian, saya yakin fasilitas produksi ini akan sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat Indonesia,” ujar Masanori Togawa.

Dalam peresmian pabrik DAIKIN itu, Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza mengatakan dengan dimulainya produksi massal DAIKIN, maka Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor AC hunian yang nilainya mencapai 420,46 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp6,94 triliun (kurs Rp16.509 per dolar AS)

“Dengan langkah-langkah ini, kami berharap DAIKIN turut serta berkontribusi untuk mendorong peningkatan kandungan lokal, termasuk mulai memproduksi komponen utama seperti kompresor AC yang selama ini masih didatangkan dari luar negeri, tentu ini akan memperkuat kemandirian dan rantai pasok domestik," tutur Faisol Riza.

Adapun pembukaan fasilitas produksi di Indonesia bagi produk asing adalah bagian dari pemenuhan syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Selain itu, pemerintah juga mewajibkan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk elektronik mulai Juli 2025.

2. Serap 2.500 tenaga kerja Indonesia

IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Representative Director, President, dan COO Daikin Industries, Limited, Naofumi Takenaka  mengatakan pihaknya melihat potensi besar dalam perkembangan pasar AC Indonesia.

“Kami berharap dapat menghadirkan produk Made in Indonesia berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar ini, serta tumbuh bersama Indonesia di tahun-tahun mendatang,” ujar Naofumi Takenaka.

Dalam produksinya, Naofumi mengatakan DAIKIN berupaya menciptakan lingkungan berkelanjutan. Fasilitas produksi itu dirancang dengan pendekatan yang visioner.

“Kami memadukan teknologi otomasi dan upaya penghematan energi melalui berbagai inovasi di dalamnya, termasuk pemantauan konsumsi energi. Ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan kami untuk mengurangi dampak lingkungan untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan,” tutur Naofumi Takenaka.

DAIKIN juga melibatkan pekerja Indonesia, di mana jumlah lapangan pekerjaan yang tercipta melebihi 2.500. Pabrik itu juga akan menjadi pusat pengembangan tenaga kerja Indonesia yang berkualitas dan kompeten di bidang solusi tata udara.

3. Bakal ciptakan efek ganda buat ekonomi RI

Kantor pusat PT Daikin Airconditioning Indonesia di Jakarta Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Kantor pusat PT Daikin Airconditioning Indonesia di Jakarta Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti mengatakan pabrik kapasitas penuh itu juga akan memberikan multiplier effect atau efek ganda bagi perekonomian Indonesia.

"Besar harapan saya, pabrik DAIKIN bisa berkontribusi pada pertumbuhan sosial dan ekonomi, memperkuat rantai pasok lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan mempercepat transfer teknologi. Seluruh hal ini akan mendukung peningkatan daya saing dan ketahanan sektor perdagangan nasional,” ucap Dyah Roro.

Direktur PT Daikin Industries Indonesia (DIID) dan PT Daikin Airconditioning Indonesia (DID), Budi Mulia menambahkan bahwa pabrik dengan kapasitas produksi hingga 1,5 juta unit per tahun ini akan memproduksi tiga model utama AC hunian.

Fokus produksi akan diarahkan pada unit berbasis inverter dengan efisiensi energi dan manfaat lingkungannya, sejalan dengan inisiatif penghematan energi dari pemerintah Indonesia.

 Dengan kemampuan produksi penuh yang dimiliki, pabrik ini membuka peluang lebih besar bagi berbagai sektor usaha, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk menjadi mitra bisnis DAIKIN di Indonesia.

“Komitmen kami terhadap kualitas dan kontribusi sosial-lingkungan mencerminkan upaya kami untuk menjadikan DAIKIN keputusan yang tepat bagi masyarakat Indonesia,” tutur Budi Mulia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vadhia Lidyana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us