- Sebesar 29 persen digunakan untuk pembiayaan modal kerja dan operasional Perseroan, yang meliputi pembayaran biaya perawatan dan perbaikan pesawat.
- Sebesar 37 persen digunakan untuk melakukan peningkatan modal pada Citilink dalam rangka pembiayaan modal kerja dan operasional Citilink, yang meliputi pembayaran biaya perawatan dan perbaikan pesawat.
- Sebesar 22 persen digunakan untuk melakukan ekspansi armada Perseroan dan Citilink.
- Sebesar 12 persen digunakan untuk melakukan peningkatan modal pada Citilink, yang akan digunakan untuk melakukan pembayaran atas utang pembelian bahan bakar pesawat Citilink dari Pertamina periode 2019 hingga 2021.
Danantara Guyur Rp30 Triliun ke Garuda Lewat Private Placement

Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Investasi Danantara melalui PT Danantara Asset Management (Persero) atau DAM bersiap memberikan bantuan demi menyehatkan kinerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Lewat keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), DAM akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement demi membantu proses restukturisasi Garuda.
Dalam informasi kepada BEI, Garuda menyatakan DAM akan melakukan setoran dalam bentuk uang tunai dan konversi pinjaman pemegang saham menjadi saham baru. DAM bakal menyetor modal secara tunai kepada Garuda sebesar 1.441.320.636 dolar Amerika Serikat (AS). Kemudian, DAM juga akan mengonversi utang 405 juta dolar AS menjadi saham dalam private placement tersebut.
Utang itu tertulis dalam Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham antara Garuda sebagai debitur, DAM sebagai kreditur, dan Citilink sebagai obligor per 24 Juni 2025. Dengan demikian, total dana private placement yang dilakukan DAM ke Garuda mencapai 1,846 miliar dolar AS atau setara Rp30,6 triliun (kurs Rp16.580 per dolar AS).
"Pelaksanaan PMTHMETD oleh DAM sebagai pihak terafiliasi dilakukan dengan mempertimbangkan urgensi perbaikan posisi keuangan Perseroan secara menyeluruh, serta kebutuhan pendanaan yang mendesak untuk menjaga kelangsungan usaha dan operasional Perseroan dan entitas anak," tulis manajemen Garuda, dikutip Rabu (8/10/2025).
1. Alasan Garuda lakukan private placement

Garuda telah mampu menurunkan nilai utang dan nilai ekuitas setelah restrukturisasi penyelamatan yang dilakukan pada 2022 silam. Namun, private placement tetap dilakukan lantaran masih ada beberapa hal yang membuat transformasi mereka terhambat untuk menjadi perusahaan yang sehat.
Adapun hambatan-hambatan tersebut di antaranya adalah belum terealisasinya rencana rights issue tahap dua, belum terciptanya ekuitas positif sehingga menghambat akses pendanaan dan terdapat potensi delisting, dan peningkatan realisasi maintenance serta restorasi pesawat yang menyebabkan kinerja operasional Garuda hingga Citilink menurun.
Selain itu, hambatan lainnya adalah restrukturisasi penyelamatan yang berfokus pada Garuda dan belum menyertakan anak usahanya, termasuk Citilink, dan pemulihan trafik penerbangan yang lebih lambat dari proyeksi awal Garuda.
Private placement juga dilakukan lantaran berdasarkan neraca Laporan Keuangan Konsolidasi Audited Perseroan per 30 Juni 2025, Garuda memenuhi kondisi modal kerja bersih negatif sebesar 1.496.420.284 dolar AS. Jumlah liabilitas Perseroan tercatat sebesar 8.010.845.568 dolar AS dan total aset Perseroan yang tercatat sebesar 6.514.425.284 dolar ASsehingga persentase total liabilitas terhadap total aset Perseroan per 30 Juni 2025 adalah sebesar 123 persen.
Garuda juga masih mencatatkan modal kerja bersih negatif dan total liabilitas melebihi 80 persen dari total aset sehingga berdasarkan Pasal 3 huruf a juncto Pasal 8B huruf b POJK Nompr 14/2019, Perseroan dapat melaksanakan PMTHMETD di atas 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
2. Tujuan dilakukannya private placement

Sementara, tujuan dilakukan private placement di antaranya adalah perbaikan nilai ekuitas Perseroan secara konsolidasi, perbaikan likuiditas Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dan mengurangi liabilitas. Perseroan secara konsolidasi, dan perbaikan kondisi keuangan yang lebih lanjut akan membantu keberlangsungan usaha Perseroan di masa akan datang dengan pondasi keuangan lebih baik.
Terlebih, Garuda memiliki peranan dan kontribusi penting sebagai penopang konektivitas arus barang dan penumpang, baik di dalam negeri maupun mancanegara yang mampu mendorong pergerakan dan pemerataan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selain itu, Garuda juga merupakan salah satu lini bisnis strategis di Indonesia yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa akan datang.
"Untuk itu diperlukan strategi dalam memperbaiki posisi keuangan khususnya untuk membantu masalah likuiditas Perseroan melalui pelaksanaan transaksi dalam rangka keberlangsungan usaha Perseroan yang lebih baik ke depan," begitu pernyataan manajemen Garuda.
3. Rencana penggunaan dana private placement

Adapun dana hasil pelaksanaan private placement, yang meliputi setoran modal tunai dan konversi pinjaman pemegang saham senilai 1.846.320.636 dolar AS, setelah dikurangi dengan biaya-biaya terkait transaksi, seluruhnya akan digunakan Perseroan untuk mendukung keberlangsungan usaha dan memperbaiki posisi keuangan Perseroan.
Rincian penggunaan dana tersebut antara lain sebagai berikut:
"Penggunaan dana hasil PMHMETD ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perbaikan posisi keuangan Perseroan, meningkatkan ekuitas, memperkuat struktur permodalan, serta mendukung keberlanjutan usaha Perseroan dan entitas anak di masa yang akan datang," tulis manajemen Garuda.
Di sisi lain, manajemen Garuda mengingatkan setelah dilaksanakannya PMTHMETD, maka pemegang saham publik dapat terdilusi dari semula sebesar 27,46 persen menjadi sebesar 5,03 persen. Garuda bakal meminta persetujuan pemegang saham untuk aksi korporasi tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 November 2025 mendatang.