Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Debut di India, Saham Burger King Naik 125 Persen

Facebook.com/Burger King Suomi
Facebook.com/Burger King Suomi

Jakarta, IDN Times – Rantai restoran cepat saji Burger King India telah melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) di negara itu pada awal pekan lalu, Senin (14/12/2020).

Pada hari pertama perdagangan, sahamnya berkinerja sangat baik. Menurut CNN, saham Burger King India dibuka pada 112,5 rupee (1,53 dolar AS) per saham pada Senin. Harga tersebut hampir dua kali lipat dari harga saham di awal IPO senilai 60 rupee (sekitar 80 sen).

“Harga saham kemudian melonjak lebih tinggi, ditutup pada 135 rupee (1,84 dolar) per saham,” demikian laporan CNN.

1. Raup banyak dana dari IPO

(Burger King) Finfobrand.id
(Burger King) Finfobrand.id

Menurut laporan, perusahaan yang memiliki hak eksklusif untuk meluncurkan dan mengoperasikan restoran Burger King di negara terpadat kedua di Asia setelah China itu berhasil mengumpulkan 8,1 miliar rupee (sekitar 110 juta dolar) dalam IPO itu.

Burger King India berencana menggunakan sebagian dana untuk memperluas jaringannya menjadi sekitar 300 restoran pada akhir tahun depan, dan menargetkan setidaknya membuka cabang lainnya hingga menjadi 700 unit pada akhir 2026.

2. Persaingan di pasar India

Instagram.com/burgerking.id
Instagram.com/burgerking.id

Burger King telah mendirikan gerai pertamanya di India sejak enam tahun lalu, dan sejak itu telah membuka hampir 270 restoran di seluruh negeri, menurut arsip bursa.

Sayangnya saat ini restoran cepat saji itu tengah menghadapi persaingan yang ketat. Ada banyak merek makanan cepat saji Barat yang berlomba-lomba untuk memenangkan pelanggan di India, termasuk McDonald's, KFC, Domino's, dan Subway.

Bulan ini, Wendy's juga telah mengumumkan akan mengembangkan bisnis di India dan berencana untuk membuka 150 gerai baru dan 250 dapur cloud, atau fasilitas yang membuat makanan hanya untuk pesan antar.

3. Pasar yang menarik bagi bisnis

instagram/burgerking.id
instagram/burgerking.id

India telah menjadi medan pertempuran penting bagi rantai makanan cepat saji global. Pasar lokal untuk fast food dan take away joint di negara ini bernilai hampir 4,6 miliar dolar AS pada 2019, menurut Euromonitor International. Perusahaan memproyeksikan nilainya bisa melonjak menjadi 5,6 miliar pada tahun 2024.

Euromonitor lebih lanjut mengatakan bahwa meski Burger King terlambat memasuki negara itu dibandingkan dengan McDonald's, restoran burger itu lebih menonjol karena terus memperluas jangkauannya dan menjaga harga makanannya tetap terjangkau.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rehia Sebayang
Dwi Agustiar
Rehia Sebayang
EditorRehia Sebayang
Follow Us