Demo Besar-Besaran di Jakarta, Omzet Mal Turun 50 Persen

- Potensi pendapatan yang hilang mencapai Rp250 miliar
- Masyarakat khawatir beraktivitas ke pusat kota
- Karyawan juga terdampak dengan rusaknya sejumlah sarana transportasi
Jakarta, IDN Times - Demonstrasi besar-besaran di sejumlah titik di DKI Jakarta berdampak pada turunnya jumlah pengunjung di pusat-pusat perbelanjaan.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja mengatakan turunnya jumlah pengunjung berdampak pada penurunan pendapatan pengusaha di mal sekitar 50 persen.
"Ya, biasanya kalau tingkat kunjungan turun 50 persen kurang lebih juga transaksi akan turun 50 persen begitu," ucap Alphonzus saat dihubungi IDN Times, Senin (1/9/2025).
1. Potensi pendapatan yang hilang mencapai Rp250 miliar

Berdasarkan perhitungan APPBI, rata-rata 100 pusat perbelanjaan di DKI Jakarta menghasilkan Rp500 miliar per hari. Dengan demikian, potensi pendapatan yang hilang mencapai Rp250 miliar.
"Nah itu pada saat normal, kondisi normal itu transaksi yang terjadi di 100 pusat perbelanjaan tersebut totalnya kurang lebih Rp500 miliar per hari," ucap Alphonzus.
2. Masyarakat khawatir beraktivitas ke pusat kota

Alphonzus mengatakan, jumlah pengunjung ke mal turun karena masyarakat khawatir beraktivitas ke pusat kota, dengan banyaknya aksi unjuk rasa di berbagai titik.
"Faktor utama adalah tentunya kehati-hatian masyarakat lah begitu terhadap situasi dan kondisi yang terjadi sekarang ini," kata dia.
3. Karyawan juga terdampak dengan rusaknya sejumlah sarana transportasi

Tak hanya itu, para karyawan mal juga terdampak karena beberapa sarana transportasi umum, seperti halte-halte TransJakarta menjadi sasaran kelompok tak dikenal dalam aksi demonstrasi. Padahal, transportasi umum kerap digunakan pegawai mal untuk berangkat kerja.
"Para karyawan juga sudah mengalami kesulitan dalam beberapa hari ini, sehubungan dengan transportasinya distop lah, kan terasa TransJakarta menghentikan operasionalnya," ucap Alphonzus.