Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

DEN Beberkan Strategi Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

WhatsApp Image 2025-06-12 at 11.56.56.jpeg
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan sambutan dalam Internasional Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta Convention Centre (JCC). (Dok/Istimewa).
Intinya sih...
  • Makan bergizi gratis dorong perputaran uang di masyarakat
  • Perluas program hilirisasi untuk tambah nilai ekspor
  • Realisasi anggaran MBG capai Rp3 triliun per Mei
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Dewan Ekonomi Nasional (DEN) optimistis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029. Target ini dinilai dapat tercapai dengan mengoptimalkan program-program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), hilirisasi, hingga percepatan pembangunan infrastruktur.

“Kalau mau mencapai pertumbuhan ekonomi 8–9 persen di tahun 2028–2029, pertanyaannya: apakah ini bisa dilakukan atau tidak? Menurut saya, ini bisa dilakukan, tetapi kita harus bekerja sama dalam tim. Tidak bisa hanya sekadar memberikan instruksi saja, tetapi harus dibahas hingga ke tingkat yang terperinci,” ujar Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam International Conference Infrastructure di Jakarta International Convention Center, Kamis (12/6/2025).

1. Makan bergizi gratis dorong perputaran uang di masyarakat

Uji coba program makan bergizi gratis (MBG). (IDN Times/Larasati Rey)
Uji coba program makan bergizi gratis (MBG). (IDN Times/Larasati Rey)

Luhut menjelaskan, tahun ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp171 triliun untuk pelaksanaan program MBG.

Program ini diyakini akan mendorong perputaran uang secara merata di seluruh Indonesia. Bahkan, anggaran MBG direncanakan meningkat menjadi Rp300 triliun di tahun depan.

“Biasanya kita hanya mengucurkan dana di Pulau Jawa saja, tapi dana MBG ini menyebar ke seluruh Indonesia. Tahun depan anggarannya akan menjadi Rp300 triliun. Jadi, ini membuat kami cukup percaya diri bahwa pertumbuhan 8 persen bisa dicapai,” tutur Luhut.

2. Perluas program hiirisasi

ilustrasi hilirisasi area pertambangan (Unsplash.com/Dominik Vanyi)
ilustrasi hilirisasi area pertambangan (Unsplash.com/Dominik Vanyi)

Tak hanya itu, pemerintah juga memperluas program hilirisasi. Hilirisasi kini tidak terbatas pada komoditas tambang, tetapi juga diterapkan pada komoditas pertanian.

Dengan adanya program hilirisasi, komoditas ekspor Indonesia akan memiliki nilai tambah yang lebih tinggi.

“Indonesia akan terus mengubah struktur ekonominya dengan beralih dari bahan mentah ke industri bernilai tambah,” tegas Luhut.

3. Realisasi anggaran MBG capai Rp3 triliun per Mei

Ilustrasi anggaran (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi anggaran (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara melaporkan, realisasi anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga 21 Mei 2025 telah mencapai Rp3 triliun untuk 3,97 juta penerima.

Angka tersebut naik sebesar 26,56 persen jika dibandingkan realisasi pada akhir April 2025 yang sebesar Rp2,37 triliun.

Artinya, hanya dalam 21 hari di bulan Mei 2025 saja, anggaran MBG sudah bertambah sekitar Rp631 miliar.

"Sampai dengan 21 Mei 2025, realisasi anggaran yang telah cair adalah Rp3 triliun. Kalau kita lihat, yang telah mendapatkan MBG ada 3.977.514 orang," kata Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita Edisi Mei 2025 di Jakarta, Jumat (23/5).

Lebih rinci hingga 21 Mei 2025, program andalan Presiden Prabowo Subianto ini telah dilayani oleh 1.386 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)/Dapur Umum yang telah beroperasi.

Jika ditilik jauh ke belakang, realisasi MBG pada Januari 2025 senilai Rp45,1 miliar. Kemudian pada Februari 2025 naik menjadi Rp324,1 miliar dan Rp1,05 triliun pada Maret 2025.

Selanjutnya, realisasi MBG pada April 2025 melonjak mencapai Rp2,37 triliun dan pada Mei 2025 mencapai Rp3 triliun.

Perkembangan jumlah penerima manfaat dari Januari hingga Mei 2025 juga menunjukkan peningkatan signifikan, yaitu naik 429,75%.

Rinciannya, sebanyak 750,7 ribu penerima di Januari, 1.123,3 ribu di Februari, 2.742,1 ribu di Maret, 3.265,9 ribu di April, hingga mencapai 3.977,5 ribu penerima di Mei.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us