Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Duh! Kebutuhan Insinyur di Indonesia Baru Terpenuhi 40 Persen

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Heru Dewanto (Dok.Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto mengatakan meski jumlah perguruan tinggi cukup banyak, namun kebutuhan insinyur baru terpenuhi sekitar 40 persen. Ia menyebut, setidaknya Indonesia memerlukan sekitar 260 ribu insinyur untuk memenuhi tingginya kebutuhan pembangunan infrastruktur dan lainnya.

"Jumlah insinyur di Indonesia baru sekitar 800 ribuan, dari jumlah penduduk tahun 2018 sekitar 266,79 juta orang. Artinya, jumlah insinyur per 1 juta penduduk adalah 3.038 insinyur," kata Heru dalam keterangan tertulis, Jumat (4/6/2021).

1. Indonesia masih ketinggalan dari negara tetangga

Ilustrasi Infrastruktur (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebagai perbandingan, Singapura punya 28.235 insinyur per 1 juta penduduk, dan Malaysia 3.375 insinyur per 1 juta penduduk. Vietnam, kata Heru, lebih menggebrak dengan 8.917 insinyur per 1 juta penduduk

"Di sisi lain, persaingan insinyur dengan negara tetangga tidak bisa dihindari, implementasi MEA semakin terlihat jelas, dan mobilisasi insinyur kawasan regional," kata Heru.

2. Rendahnya insinyur bersertifikat di Indonesia

Ilustrasi lulusan profesi insinyur. ugm.ac.id

Heru mengatakan, berdasarkan data Kementerian PUPR dibutuhkan setidaknya 159 ribu sarjana teknik dan insinyur profesional di Indonesia. Namun hingga saat ini, dari 800 ribu insinyur di Indonesia tercatat baru sekitar 14.000 insinyur bersertifikasi Insinyur Profesional (IP) yang diberikan oleh PII.

Data Pemerintah menunjukkan saat ini Indonesia telah melampaui lompatan besar dalam pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah di antaranya sebanyak 19 pelabuhan, 55 DAM, 10 Bandar udara, dan 79 venue olahraga kelas dunia.

"Hal ini menujukkan kebutuhan tenaga Insinyur yang semakin besar," kata Heru.

3. Insinyur tidak hanya garap sektor infrastruktur saja

Ilustrasi pembangunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Heru mengatakan kebutuhan insinyur profesional tersebut tidak hanya untuk mengisi di bidang infrastruktur saja, tapi juga di sejumlah bidang lain di antaranya pariwisata, ekonomi maritim, energi dan sumber daya mineral, sumber daya air, teknologi pertahanan, dan teknik hayati.

"Saya berharap ke depannya Indonesia akan bisa menghasilkan insinyur profesional lebih banyak, agar kekurangan tadi tidak diisi oleh tenaga kerja asing profesional," ucapnya.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us