Dukung Ketahanan Pangan, Pertamina Hulu Rokan Kerja Sama dengan TNI AD

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat (TNI AD), mendukung program Ketahanan Pangan Nasional melalui pengembangan pertanian tanaman pangan di wilayah operasi perusahaan di Riau.
Secara simbolis, kerja sama tersebut dimulai dengan acara penanaman bibit jagung yang dilakukan langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurachman dan Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin di Desa Kesumbo Ampai, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Rabu (14/9).
1. TNI dapat mandat untuk bantu ketahanan pangan

Dalam kata sambutannya, Dudung mengatakan bahwa TNI mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo untuk membantu pemerintah meningkatkan ketahanan pangan nasional.
”Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi respons PHR untuk bersama-sama TNI AD membantu menyejahterakan masyarakat melalui program ini,” kata Jenderal Dudung.
2. PHR siapkan lahan 100 hektare di wilayah operasi

Sementara itu, Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin menegaskan bahwa pihaknya bertekad untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan.
“Benteng terkuat dan landasan harmonis PHR dalam operasinya di tengah masyarakat adalah ketika masyarakat sekitar merasa ikut memiliki dan merasakan manfaat nyata kehadiran PHR”, ujar Jaffee.
Lebih jauh ia menjelaskan, PHR telah menyiapkan lahan kurang lebih seluas 100 hektare di wilayah operasinya di Duri, Bengkalis, untuk pertanian tanaman pangan. Jaffee berharap, inisiatif ini bisa menggerakkan ekonomi, menghasilkan bahan pangan yang bermanfaat untuk konsumsi masyarakat, hingga meningkatkan kesejahteraan di wilayah operasi PHR.
3. Canangkan program Ketahanan Pangan sejak 2012

Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program Ketahanan Pangan sejak 2012, dengan diterbitkannya UU No 18/2012 Tentang Pangan.
Disebutkan dalam UU tersebut, Ketahanan Pangan adalah “kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan”. (WEB)